Bobo.id - Virus corona memiliki banyak varian yang disebabkan oleh perubahan genetik atau mutasi.
Salah satunya adalah varian Delta yang menyebabkan penyakit yang parah dan varian Omicron yang bisa menular lebih cepat.
Saat ini, di Indonesia banyak infeksi COVID-19 yang disebabkan oleh varian Omicron.
COVID-19 varian Omicron ini menyebabkan penularan COVID-19 yang tinggi dan harus dicegah dengan vaksin booster.
Selain itu, muncul kabar bahwa di sejumlah negara di benua Eropa dan Amerika yang melaporkan varian virus corona baru.
Varian tersebut adalah varian Deltacron.
Varian Deltacron disebut sebagai kombinasi antara virus corona varian Delta dan Omicron.
Apakah Varian Deltacron Sudah Masuk ke Indonesia?
Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, dr. Alexander Ginting mengatakan, kasus infeksi varian virus corona Deltacron menurutnya belum ditemukan di Indonesia.
Baca Juga: Muncul Varian Delmicron yang Disebut Gabungan Varian Delta dan Omicron, Ini Penjelasannya
Satgas COVID-19 menjelaskan bahwa Deltacron ini adalah subvarian baru yang belum ditentukan garis keturunannya.
Varian Deltacron ini terdiri dari varian berbeda, yaitu varian Delta dan Omicron, sehingga memberikan karakteristik yang berbeda pula.
Deltacron dicatat sebagai varian dengan nama GK/AY.4 dan GRA/BA.1.
Virus Rekombinan
Virus corona varian Deltacron ini disebut sebagai virus rekombinan, teman-teman.
Virus rekombinan merupakan satu virus yang memiliki memiliki percampuran dua materi genetik yang berasal dari dua sumber berbeda.
Dilaporkan, varian Deltacron ini muncul sejak awal 2022, yakni sekitar bulan Januari 2022.
Ketika itu, ditemukan 25 kasus COVID-19 varian Deltacron di Eropa dan Amerika.
Awalnya, penemuan varian Deltacron ini dikira hanya sebagai kesalahan tes antigen saja.
Ternyata, varian Deltacron merupakan subvarian yang merupakan virus rekombinan dari dua jenis varian virus corona.
Varian Deltacron saat ini sudah memasuki seluruh wilayah Amerika Serikat dan sebagian benua Eropa.
Karakteristik Varian Deltacron
Varian Deltacron ini masih sangat baru muncul dan masih dipelajari, teman-teman. Untuk saat ini, informasi mengenai Deltacron masih sangat minim.
Diduga, varian Deltacron akan menyebabkan COVID-19 dengan gejala-gejala umum yang sudah dilaporkan.
Gejala umum tersebut di antaranya adalah demam, pilek, sakit tenggorokan, sesak napas, hingga hilangnya penciuman.
Menyikapi hal ini, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan menjaga diri agar tidak sampai terinfeksi.
Setiap varian virus corona memiliki karakteristik tertentu dan memiliki dampak buruk, sehingga kita harus tetap menjaga protokol kesehatan demi mencegah infeksi.
Untuk sekarang, Satgas COVID-19 tetap menganjurkan untuk melengkapi vaksin dua dosis dan vaksin booster.
Semoga saja varian Deltacron bisa dicegah dengan vaksin dan tidak menimbulkan banyak korban, ya!
Kuis! |
Pertanyaan: Kenapa varian Deltacron disebut sebagai virus rekombinan? |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.