Sedih, Gurita Pakai Sampah untuk Berlindung karena Habitat Alami Hilang

By Niken Bestari, Kamis, 17 Maret 2022 | 13:00 WIB
Gurita menjadikan sampah di lautan sebagai tempat berlindung. (Pixabay)

Bobo.id - Seiring waktu, semakin banyak pencemaran dari sampah yang dihasilkan manusia.

Manusia mencemari lingkungan dengan sampah, termasuk lautan.

Adanya sampah di tentu saja berdampak bagi makhluk hidup yang ada di lingkungan tersebut.

Ada sebuah hasil penelitian yang membuat sedih, teman-teman.

Hasil penelitian menemukan bahwa banyak spesies gurita yang sekarang terbiasa berlindung di antara sampah-sampah manusia yang ditemukan di lautan daripada bersembunyi di karang.

Hasil tersebut didapatkan setelah peneliti melakukan tinjauan bawah laut berupa foto dan video bawah air dari seluruh dunia.

Ada sekitar 24 spesies gurita yang membuat rumah di antara sampah laut tersebut.

Padahal, habitat asli gurita adalah di perairan dangkal yang umumnya membuat rumah atau tempat berlindung di antara terumbu karang.

Gurita Menjadikan Sampah aebagai Rumah

Baca Juga: Gurita di Laut Indonesia Ini Membawa Sampah Plastik, Penyelam Mencoba Menukarnya dengan Kerang

Karena semakin banyaknya sampah yang dibuang ke laut oleh manusia, akhirnya gurita kehilangan tempat tinggal asli dan menjadikan sampah sebagai rumah mereka.

Selama bertahun-tahun, penyelam dan ilmuwan telah mengamati gurita bertelur di plastik atau sampah peralatan pancing yang tak digunakan.

Beberapa gurita ini bahkan menggunakan botol kaca, pot keramik, pipa logam, kaleng berkarat, atau gelas plastik untuk menutupi kepala mereka.

Namun, di antara barang-barang itu, lebih dari 40 persen gurita lebih memilih botol kaca sebagai tempat berlindung.

Menurut peneliti, botol lebih mudah tenggelam ke dasar laut dan memiliki tekstur yang lebih keras, sehingga lebih tertarik menjadikannya tempat berlindung.

Sampah-sampah tersebut terlihat berguna untuk perlindungan gurita, tetapi para peneliti justru khawatir.

Para peneliti khawatir jika makhluk laut mulai kehilangan habitat mereka dan terlalu bergantung pada sampah itu untuk berlindung.

Dampak Negatif Sampah

Penelitian mengenai gurita ini dilakukan oleh ahli kelautan dari dari Universitas Rio Grande Brasil.

Baca Juga: Bahaya! Buang Sampah di Laut Bisa Mengakibatkan Berkurangnya Oksigen, Ini Penjelasannya

Menurut para ahli, dampak sampah di lautan dapat membuat gurita terpapar bahan kimia beracun atau logam berat.

Yang membuat sedih, banyak spesies gurita kerdil (Paroctopus cthulu) yang terlihat hanya bergantung berlindung di sampah karena kehilangan tempat berlindung alaminya.

Kini, tidak ada laporan yang menyatakan bahwa gurita kerdil pernah menggunakan tempat perlindungan alami, misalnya kerang.

Hal itu membuktikan bahwa spesies gurita kerdil sudah sepenuhnya bergantung pada sampah.

Contoh sampah yang ditemukan ekosistem laut dan pantai. (Pixabay)

Jika spesies laut bergantung pada sampah karena hilangnya habitat, itu akan menganggu keseimbangan ekosistem dan kondisi tubuh dari spesies tersebut.

Para ahli berpendapat bahwa sampah di lautan akan membuat jumlah hewan laut turun drastis, bahkan beberapa di antaranya terancam punah.

Kuis!
Sampah jenis apa yang paling banyak digunakan gurita sebagai tempat perlindungan?
Petunjuk: Cek halaman 2!

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.