Mengapa Bulan Memiliki Fase-Fase yang Berbeda? Ini Penjelasannya

By Thea Arnaiz, Jumat, 18 Maret 2022 | 19:30 WIB
Mengapa Bulan memiliki fase-fase yang berbeda? (Foto oleh samer daboul dari Pexels)

Lalu, kenapa dinamakan kuartal pertama? Disebut begitu, akibat posisi Bulan yang sudah bisa menampakkan seperempat permukaannya. 

4. Cembung Awal 

Fase Bulan cembung awal (waxing gibbous), jika dilihat dari permukaan Bumi, terlihat permukaan Bulan hampir bersinar seluruhnya.

Bagian gelapnya hanya sedikit di sebelah kiri. Ini berarti, permukaan Bulan yang terkena pantulan sinar Matahari semakin luas. 

5. Bulan Purnama 

Baca Juga: Bagaimana Tata Surya Terbentuk? Ini 2 Teori Pembentukannya

Fase Bulan purnama adalah ketika seluruh permukaan Bulan sudah terkena pantulan sinar Matahari.

Jika dilihat dari Bumi, Bulan terlihat penuh dan bersinar terang. Selain itu, pada fase ini posisi Bulan sudah membentuk sudut sebesar 180 derajat dari Matahari.

Namun, jika orbit Bulan pada fase ini kebetulan sejajar dengan Bumi dan Matahari. Maka, teman-teman bisa melihat fenomena gerhana Bulan dari permukaan Bumi. 

Lalu, fase Bulan setelah Bulan purnama adalah kebalikannya. Jadi, kita akan melihat sebelah kanan permukaan Bulan jadi menggelap, karena tidak mendapatkan pantulan sinar Matahari.

Urutannya, cembung akhir, kuartal ketiga, yaitu sama dengan kuartal pertama, dan Bulan sabit akhir. Pada akhirnya, Bulan seluruhnya menggelap kembali dan begitu seterusnya. 

Nah, itulah penjelasan lengkap mengapa Bulan memiliki fase-fase yang berbeda.

Hal itu karena, Bulan mengelilingi Bumi sebagai satelit alaminya dan membutuhkan waktu selama 29,5 hari. 

Tonton video ini, yuk! 

----  

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.