Bobo.id - Minyak goreng adalah salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia.
Sayangnya, belakangan ini terjadi kelangkaan dan minyak goreng cenderung sulit didapat di berbagai daerah.
Kalaupun ada, harganya melambung tinggi dan menjadi kurang terjangkau, teman-teman.
Nah, di tengah sulitnya mencari minyak goreng, kita tetap harus berhati-hati.
Jangan asal membeli minyak goreng.
Kita harus memperhatikan betul-betul minyak goreng yang akan kita beli, apakah baru atau bekas.
Sebab, bisa jadi yang kita temukan adalah minyak goreng bekas, tapi dikemas dan ditawarkan sebagai minyak goreng baru.
Lalu, bagaimana cara membedakan minyak goreng bekas dan baru supaya tidak tertipu?
Simak beberapa tips berikut, yuk!
Baca Juga: Bisa Digunakan Ulang Agar Hemat, Berapa Kali Batas Penggunaan Ulang Minyak Goreng Bekas?
Cara Membedakan Minyak Goreng Bekas dan Baru
1. Warna Minyak Goreng
Untuk membedakan minyak goreng bekas dan minyak goreng baru, kita bisa memperhatikan warnanya.
Minyak goreng umumnya dibuat dari minyak sawit.
Nah, minyak goreng sawit yang masih baru dan dijual dalam kemasan biasanya berwarna kuning bening.
Sementara itu, untuk minyak goreng sawit yang dijual grosir di pasar tidak jarang berwarna kuning pucat.
Jika berwarna kuning agak kehitaman, maka bisa jadi itu merupakan minyak goreng bekas.
2. Aroma Minyak Goreng
Selain warna, perhatikan pula aroma minyak goreng, teman-teman.
Baca Juga: Bisa Menghemat Minyak Goreng, Ini 5 Cara Menggoreng Tanpa Minyak
Minyak goreng baru yang berbahan kelapa sawit umumnya tidak berbau.
O iya, selain minyak goreng kelapa sawit, ada pula minyak kelapa.
Untuk minyak kelapa, aromanya pun khas kelapa, teman-teman.
Jika suatu minyak goreng memiliki aroma bermacam-macam, misalnya seperti gorengan atau makanan tertentu, maka patut dicurigai.
3. Tekstur Minyak Goreng
Cara berikutnya, bisa kita coba jika kita ragu dengan minyak goreng yang sudah kita beli.
Nah, untuk memastikan apakah itu minyak goreng baru atau bekas, kita juga bisa menyimpannya di dalam kulkas.
Tatkala dimasukkan ke dalam kulkas, minyak goreng bekas akan lebih cepat membeku, teman-teman.
Itu karena minyak goreng biasanya digunakan untuk menggoreng dengan suhu antara 90 sampai 120 derajat Celsius.
Baca Juga: Minyak Goreng Jadi Berbuih Setelah Dipakai Menggoreng, Ini Sebab dan Cara Mengatasinya
Bahkan tidak jarang, minyak goreng digunakan untuk menggoreng secara berulang kali.
Hal itu mengakibatkan komponen trigliserida yang ada di dalam minyak goreng mengalami perubahan struktur menjadi asam lemak bebas akibat proses hidrolisa.
Oleh karena itu, pada suhu dingin, minyak goreng cepat membeku.
Selain itu, kita juga bisa mengocok minyak goreng. Jika berbuih, maka patut untuk dicurigai sebagai minyak goreng bekas.
Nah, itulah beberapa cara membedakan minyak goreng bekas dan minyak goreng baru, teman-teman.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.