Bobo.id - Tahukah kamu, organ hati atau liver ternyata menjadi organ terbesar kedua dalam tubuh manusia.
Hati akan bekerja saat mengonsumsi makanan, minuman, atau obat-obatan. Semua yang dikonsumsi itu akan diolah di hati menjadi beragam zat yang diperlukan tubuh.
Organ ini pun bisa bekerja hingga 24 jam tanpa berhenti untuk terus mengalirkan darah dan melindungi tubuh dari berbagai racun serta zat kimia berbahaya.
Dalam sistem ekskresi manusia, hati berfungsi untuk mengekskresikan cairan empedu setiap harinya.
Cairan empedu harus dikeluarkan dari tubuh untuk mencegah adanya toksin/racun yang akan membahayakan kesehatan.
Cairan empedu ini berasal dari hemoglobin sel darah merah yang telah tua, yang berwarna kehijauan, terasa pahit, dan memiliki pH sekitar 7-7,6.
Adapun cairan empedu ini terdiri atas air yang mengandung kolesterol, garam natrium dan kalium, lesitin, beberapa jenis ion, dan zat pigmen berupa bilirubin dan biliverdin.
Empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak, mengaktifkan enzim lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus, dan mengubah zat yang tidak larut dalam air menjadi zat yang larut.
Hati juga bertugas untuk memproduksi zat besi dan protein. Dua zat tersebut diproduksi dari berbagai makanan dan minuman yang dimakan.
Baca Juga: Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan, Ini Macam-Macam Penyebab Sering Bersendawa
Hati akan mengolah semuanya laku menciptakan zat besi dan protein yang berguna untuk proses pembekuan darah.
Dengan beragam fungsinya, maka organ hati harus dijaga kesehatannya. Sebab, jika kita tidak menjaga kesehatan organ ini, maka kita akan mengalami gangguan hati.
Contoh Gangguan Hati
Gangguan hati dapat disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari infeksi virus hingga gaya hidup tidak sehat. Berikut ini contohnya.
1. Penyakit Kuning
Penyakit ini disebabkan oleh penumpukan zat bilirubin di dalam darah.
Kondisi ini bisa terjadi akibat penghancuran sel darah merah yang terlalu cepat, gangguan pada organ hati, atau gangguan pada sistem pembuangan bilirubin.
Bagi bayi, penyakit kuning berisiko mengalami kerusakan otak, kehilangan pendengaran, atau terserang penyakit cerebral palsy.
Sementara pada orang dewasa, penyakit kuning bisa menimbulkan komplikasi seperti anemia, perdarahan, infeksi, gagal organ, hingga kanker.
Baca Juga: Jadi Salah Satu Organ Penting, Ini Kebiasaan Baik dan Buruk untuk Kesehatan Liver
2. Kolestasis
Kolestasis terjadi ketika aliran cairan empedu dari hati berkurang atau tersumbat. Aliran empedu yang terhambat ini dapat menyebabkan penumpukan bilirubin dan memicu penyakit kuning.
3. Sirosis
Sirosis merupakan kondisi terbentuknya luka atau jaringan parut di hati yang bersifat kronis. Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan hati yang sulit diobati dan memicu kegagalan hati.
4. Hepatitis A
Penyakit ini disebabkan oleh virus Hepatitis A yang dapat menyebabkan peradangan hati. Cara penularannya adalah melalui feses, air, dan makanan yang terkontaminasi virus tersebut.
5. Hepatitis B
Penyakit ini disebabkan oleh virus hepatitis B dan dapat ditularkan melalui darah, cairan tubuh, atau luka yang terbuka.
Hati yang terinfeksi virus hepatitis B akan mengalami luka, kegagalan hati, dan bahkan kanker jika tidak ditangani secepatnya.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.