Kegiatan Distribusi: Pengertian, Tujuan, dan Contohnya

By Thea Arnaiz, Senin, 28 Maret 2022 | 15:30 WIB
Pengertian kegiatan distribusi, tujuan, dan contoh-contohnya. (Foto oleh Tima Miroshnichenko dari Pexels)

2. Menjamin Proses Produksi 

Seorang produsen hanya fokus pada kegiatan produksinya saja. Jika sudah jadi, barang tersebut jadi tanggung jawab seorang distributor agar dapat sampai ke tangan konsumen.

Jika kegiatan distribusi berjalan dengan baik, maka konsumen tidak akan kecewa. Nantinya, konsumen percaya dan menjadi langganan suatu produk tersebut.

Sehingga, produksi suatu barang tidak akan terhambat atau berhenti. 

3. Meningkatkan Kualitas Produksi 

Baca Juga: Jenis-Jenis Permintaan Konsumen dalam Kegiatan Ekonomi di Masyarakat

Karena sudah mendapatkan kepercayaan dari konsumen. Pihak produsen pun terus meningkatkan kualitas produknya dan menyesuaikan pada kebutuhan konsumen.

Hal ini berlaku jika kegiatan distribusi tidak terhambat, yaitu konsumen dapat dengan mudah menemukan produknya dan harganya sesuai oleh daya beli konsumen.  

4. Meningkatkan Nilai Jual Barang 

Kegiatan distribusi tidak hanya menyampaikan barang hasil produksi ke tangan konsumen.

Namun, juga meningkatkan nilai jual suatu barang hasil produksi. Hal ini terjadi karena, jarak tempuh yang harus dilakukan oleh distributor dari tempat produksi ke suatu wilayah yang jauh.

Karena jarak inilah, harga suatu barang dapat berbeda-beda di setiap tempat. Jadi, semakin jauh dengan tempat produksi, harga suatu barang juga dapat semakin tinggi.