Bobo.id - Memasuki musim pancaroba, cuaca semakin tidak menentu.
Banyak fenomena cuaca ekstrem yang terjadi di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Salah satu cuaca ekstrem yang kerap terjadi adalah fenomena hujan es.
Hujan es ini ditandai dengan bongkahan-bongkahan kecil es yang jatuh dari langit.
Hujan es ini banyak menimbulkan kerusakan pada bangunan dan kendaraan, terutama pada benda yang terbuat dari kaca.
Beberapa waktu lalu, hujan es melanda wilayah Surabaya dan Sidoarjo di Provinsi Jawa Timur.
Hujan es juga sering terjadi di Bogor, Jawa Barat. Selain itu terjadi di Kota Malang, Jawa Timur, dan Yogyakarta.
Hujan Es Akan Sering Terjadi
Dilaporkan dari Live Science, diperkirakan hujan es akan sering terjadi, teman-teman.
Baca Juga: Surabaya Diguyur Hujan Es pada Senin Sore, Apa Penyebabnya? Ini Penjelasan BMKG
dampak perubahan iklim pada kondisi cuaca ekstrem ini dapat menyebabkan fenomena hujan es menjadi lebih sering terjadi.
Udara yang lebih hangat dapat menampung lebih banyak uap air, sementara suhu yang lebih tinggi juga berarti menyebabkan lebih banyak air yang menguap.
Diperkirakan kondisi tersebut akan menyebabkan curah hujan lebih deras dan badai yang lebih ekstrem di beberapa bagian dunia, termasuk Indonesia.
Kondisi ini akan berlangsung hingga bulan April hingga pertengahan bulan Mei 2022.
Pemanasan Global
Selain karena cuaca, ternyata pemanasan global juga berpengaruh pada fenomena hujan es.
Saat planet terus menghangat, area terjadinya hujan es kemungkinan cenderung meluas.
Area yang memiliki kelembapan yang cukup tinggi juga meningkatkan kemungkinan hujan es di banyak wilayah.
Para peneliti menyimpulkan bahwa hujan es akan menjadi lebih sering terjadi selama musim pancaroba.
Baca Juga: Sempat Terjadi Hujan Es di Yogyakarta, Simak Penjelasan Bagaimana Proses Hujan Es Terjadi, yuk!
Lantas, bagaimana terbentuknya fenomena hujan es, ya?
Proses Terbentuknya Hujan Es
Hujan es adalah hujan yang terbentuk saat tetesan air hujan terbawa ke atas menjadi kumpulan uap air yang berat.
Kumpulan uap air akan mengalir ke bagian atmosfer yang lebih dingin dan akan beku di sana.
Kelembapan pun membuat uap air yang membeku saling berkumpul hingga membentuk struktur berupa butiran es.
Butiran es akan terus menyatu hingga bisa membentuk struktur batuan.
Jumlah kelembaban di udara akan menentukan seberapa cepat batu es tumbuh.
Butiran es ini pun akan terus tumbuh hingga aliran udara tidak lagi cukup kuat untuk menahannya di udara.
Akibatnya, uap air akan turun dalam bentuk batuan es yang disebut dengan fenomena hujan es.
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.