2. Atmosfer Bumi
Cahaya matahari yang termasuk radiasi gelombang elektromagnetik ini berasal dari medan listrik dan medan magnet dari lapisan fotosfer matahari yang panasnya mencapai 5.700 derajat Celcius.
Sehingga, dapat memancarkan spektrum cahaya yang luas (gelombang panjang dan pendek), yang harus menembus ketebalan atmosfer.
Atmosfer bumi sendiri terdiri dari 21 persen oksigen, 78 persen nitrogen, sisanya karbon dioksida, karbon monoksida, sulfur oksida dan partikel-partikel lain.
Sedangkan, energi tertinggi (frekuensi gelombang tertinggi) untuk menembus atmosfer dimiliki cahaya dengan gelombang terpendek, yaitu warna hijau, biru, dan ungu.
Akibatnya, langit pada siang hari terlihat berwarna biru oleh mata teman-teman.
3. Indra Penglihatan
Baca Juga: Bentuknya Unik, Inilah 5 Gedung Pencakar Langit Paling Menarik di Dunia
Meskipun panjang gelombang pendek terdiri dari warna ungu, hijau, dan biru, mata kita paling kuat menangkap gelombang cahaya biru, daripada menangkap gelombang cahaya ungu atau hijau.
Selain itu, matahari yang terlihat berwarna kuning juga disebabkan karena, cahaya matahari menempuh jarak yang lebih pendek untuk melalui atmosfer.
Sehingga, membutuhkan lebih sedikit energi dan mata kita dapat menangkap warna gelombang panjang, yaitu merah dan jingga.
Namun, pernahkah teman-teman melihat langit biru yang kusam dan tidak jernih pada siang hari?