Nah, menurut penelitian baru, bakteriofag ini terdapat pada lendir-lendir tersebut, dan menjadi bagian dari sistem kekebalan alami yang melindungi kita dari penyakit.
Bukan baru ditemukan, bakteriofag ternyata telah digunakan untuk mengobati disentri, sepsis akibat Staphylococcus aureus, infeksi Salmonella, dan infeksi kulit hampir selama satu abad.
Tidak hanya bakteriofag, beberapa virus juga diketahui dapat melindungi tubuh manusia dari infeksi virus lain.
Misalnya, virus herpes laten, yang membantu sel pembunuh alami untuk mengidentifikasi sel kanker dan sel terinfeksi lainnya.
Virus herpes laten ini akan melengkapi sel pembunuh alami di dalam tubuh kita, dengan antigen.
Oleh sebab itu, sel-sel di dalam tubuh kita kemudian bisa mengidentifikasi sel tumor.
Cara kerja virus-virus tersebut adalah dengan menghalangi reseptor atau bagian yang menerima virus dan bakteri pada inangnya.
Baca Juga: Penyintas COVID-19 akan Mengalami Penyusutan Otak Selama Long COVID, Benarkah Begitu?
Bakteri yang Tidak Berbahaya
Sebagian besar bakteri yang hidup pada tubuh manusia berada di usus. Mengapa bakteri memilih usus?
Bagi bakteri, usus merupakan tempat yang nyaman karena hangat dan banyak makanan tersedia.
Tahukah kamu, kebanyakan orang ternyata memiliki sekitar 2 kilogram bakteri di dalam sistem pencernaannya.