Berbahaya Tapi Dulu Sering Dimainkan Saat Ramadan, Sebenarnya Petasan Terbuat dari Apa?

By Niken Bestari, Jumat, 15 April 2022 | 15:00 WIB
Terbuat dari apakah petasan itu? (Pixabay.com)

Bobo.id - Saat ada perayaan besar, biasanya suara petasan banyak terdengar di mana-mana, termasuk saat Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri.

Petasan disebut menambah semarak perayaan, teman-teman.

Namun, karena berbahaya dan bisa menimbulkan dampak negatif, kini bermain petasan sembarangan telah dilarang oleh pemerintah, lo.

Hal ini terkait dengan bahaya ledakan petasan yang berisiko melukai orang, terutama anak-anak yang suka bermain petasan.

Nah, apa yang membuat petasan bisa meledak, ya?

Memang petasan terbuat dari apa, sih?

Bahan Pembuat Petasan

Ternyata petasan terbuat dari bubuk mesiu yang jadi bahan utamanya.

Bubuk mesiu adalah bahan peledak yang terbuat dari campuran belerang, arang, dan kalium nitrat.

Baca Juga: Hindari Bermain Petasan

Bubuk mesiu ini dapat terbakar dengan sangat cepat hingga timbul ledakan, teman-teman.

Bubuk mesiun ini menjadi bahan utama juga pada pada senjata api dan kembang api.

Selain petasan, mesiu juga menjadi bahan baku senjata ledak seperti granat dan bom.

Sayangnya, penemuan mesiu ini justru mengarah pada senjata yang mematikan, yaitu bom atom.

Menariknya, mesiu sebenarnya diciptakan dari kesalahan. Mesiu pertama kali dibuat oleh ahli kimia Tiongkok pada abad ke-9.

Pada masa tersebut, ilmuwan Tiongkok telah memelajari zat kimia bernama potasium nitrat.

Pada masa itu, zat ini digunakan dalam keperluan pengobatan/medis.

Hingga suatu saat, seorang ilmuwan mulai bereksperimen dengan mencampurkan potasium nitrat dengan belerang dan arang.

Namun sayang, campuran zat tersebut justru menghasilkan asap dan api yang membuat wajah dan tangan para ilmuwan terbakar.

Baca Juga: Kisah Kembang Api

Mengetahui temuan ini bisa menjadi senjata, pasukan militer Tiongkok pada Dinasti Song membuat senjata dari mesiu tersebut untuk melawan musuh utama mereka kala itu, yaitu bangsa Mongol.

Bahaya Petasan

Walau bisa menghibur, petasan memiliki banyak dampak negatif, teman-teman.

Yang paling berbahaya adalah risiko luka bakar karena ledakan petasan.

Selain itu, petasan berdampak buruk pada lingkungan karena menghasilkan polusi udara, lo!

Setelah dinyalakan, petasan akan mengeluarkan berbagai zat sisa pembakaran berbahaya seperti sulfur dioksida, karbon monoksida, nitrogen monoksida, dan hidrokarbon ke udara.

Zat pencemar bisa mengancam saluran napas, terutama bagi teman-teman yang menderita gangguan asma.

Selain itu, petasan juga menjadi sumber polusi suara karena petasan menciptakan suara bising yang menganggu saat meledak.

Petasan Dilarang

Baca Juga: Ingin Main Kembang Api? Perhatikan Hal Ini Agar Tetap Aman, ya!

Meski memiliki daya ledakan yang rendah, petasan memiliki risiko bisa melukai orang dan sederet dampak buruk lainnya

Oleh sebab itu, Pemerintah Indonesia mengeluarkan larangan memainkan petasan sembarangan, baik saat Ramadan, peringatan hari besar keagamaan, hingga tahun baru.

Bahkan, Majelis Ulama Indonesia (MUI) pun juga melarang bermain petasan saat memperingati hari besar Islam, teman-teman.

Jadi, jangan sembarangan bermain petasan, ya!

Walau menghibur, namun petasan memiliki sederet dampak buruk, lo. (Pixabay.com)

Tonton video ini juga, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.