Di dalam buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang', Kartini menceritakan perjuangannya menggapai hak yang setara bagi perempuan dan laki-laki.
Di dalam buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang' akan dijumpai kata-kata seperti nasionalisme, demokrasi, negara, bangsa, kemerdekaan, hingga kesadaran nasional.
'Habis Gelap Terbitlah Terang' diterbitkan dan beredar luas di golongan elit cendekiawan Indonesia pada saat itu.
Dalam surat-suratnya, Kartini menuliskan gagasannya tentang kekangan sistem feodal dan kolonial yang menghambat kemajuan bangsa pribumi Indonesia.
Selain itu, Kartini juga mencantumkan gagasannya tentang bagaimana seharusnya peran perempuan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Sistem feodal adalah pemberian hak-hak istimewa pada sebagian orang yang hanya berasal dari kalangan bangsawan, terpelajar, atau orang-orang berkuasa.
Sedangkan sistem kolonial adalah pemberian hak-hak istimewa hanya kepada penjajah dan orang yang bekerja untuk penjajah.
Baca Juga: Tetap Bersemangat Belajar Meski Tidak Lagi Boleh Sekolah, Ketahui Lebih Jauh Tentang Kartini, yuk!
Menurut Kartini, kedua sistem tersebut menghambat kemajuan bangsa karena adanya ketidakadilan pada masyarakat biasa, terutama bagi perempuan.
Gagasan Kartini itulah yang menjadi asal usul dari gerakan emansipasi perempuan.
Cetakan Terakhir
Surat pertama Kartini tertanggal 25 Mei 1899 dan ditujukan untuk Estella H. Zeehandelaar.