Bobo.id - Tahukah teman-teman akan perbedaan candi Hindu dan Buddha, meski keduanya sekilas tampak mirip?
Kedatangan ajaran agama Hindu-Buddha memiliki pengaruh yang besar bagi sejarah Indonesia.
Salah satu pengaruh agama Hindu-Buddha di Indonesia adalah banyak terbentuknya kerajaan bercorak Hindu-Buddha.
Contoh Kerajaan Hindu-Buddha adalah Kerajaan Kutai, Tarumanegara, Sriwijaya, Mataram Kuno, dan Majapahit.
Setiap kerajaan memiliki peninggalan yang menjadi bukti bahwa kerajaan-kerajaan itu pernah berdiri, teman-teman.
Peninggalannya dapat berupa prasasti, kitab kuno, dan bangunan seperti candi.
Candi bercorak Hindu-Buddha ini sekilas sama, tapi ada perbedaan mendasar antara candi Hindu dan candi Buddha, lo.
Apa saja perbedaan candi Hindu dan Buddha? Yuk, simak 5 perbedaannya berikit ini!
1. Fungsi
Baca Juga: Konon Dibangun dalam Semalam, Beginilah Sejarah Asli Candi Prambanan
Perbedaan utama antara candi Hindu dan candi Buddha adalah terletak pada fungsinya.
Candi bercorak Hindu biasanya berfungsi sebagai makam, terutama makam para raja dan pembesar.
Beberapa contoh candi Hindu yang digunakan sebagai tempat makam raja adalah Candi Penataran, Candi Arjuna, dan Candi Gedongsongo.
Selain itu, candi Hindu juga sering digunakan sebagai tempat penyembahan kepada dewa.
Bedanya, candi bercorak Buddha umumnya hanya berfungsi sebagai tempat pemujaan atau beribadah kepada dewa.
Contoh candi Buddha adalah Candi Borobudur, Candi Mendut, Candi Kalasa, dan Candi Pawon yang berada di dekat Magelang.
2. Struktur bangunan
Perbedaan candi Hindu dan Buddha selanjutnya adalah struktur bangunannya.
Candi Hindu memiliki struktur yang sederhana, baik dalam bangunan, seni arca, dan ornamennya.
Baca Juga: Contoh Peninggalan Sejarah Bercorak Hindu di Indonesia
Bentuk Candi Hindu terkesan ramping dan menjulang tinggi.
Puncak Candi Hindu berbentuk meruncing atau disebut ratna/amalaka.
Pada candi Hindu terdapat arca Dewa Trimurti, yakni Dewa Siwa, Dewa Wisnu dan Dewa Brahma. Selain itu, biasanya juga dilengkapi arca Dewa Ganesha, Dewi Durga, dan lain sebagainya.
Bedanya, candi Buddha terkesan megah, besar, mewah seni arcanya, dan ornamennya.
Bentuk bangunan candi Buddha melebar dan tidak terlalu tinggi.
Bentuk puncak candi Buddha berupa stupa.
Pada candi Buddha, biasanya ditemukan tiga jenis arca, yakni Dyani-Buddha, Manusi-Buddha, serta Dhyani-Bodisattwa, yang melambangkan arca Buddha.
3. Relief
Perbedaan candi Hindu dan Buddha lainnya adalah relief candi atau ukiran pada dinding candi.
Baca Juga: Ternyata Jadi Candi Buddha Terbesar Di Dunia, Ini 6 Fakta Unik Candi Borobudur
Relief candi Hindu biasanya menceritakan kisah Ramayana, Mahabharata, dan Garudeya, yakni legenda mengenai dewa-dewa dan ksatria dalam ajaran Hindu.
Bedanya, relief candi Buddha menceritakan kisah-kisah Buddha, seperti Jataka dan Lalitavistara.
Selain itu, relief candi Buddha juga menggambarkan kisah tertentu sesuai ajaran agama Buddha.
Contohnya adalah Candi Borobudur, yang reliefnya bercerita mengenai perjuangan manusia untuk meninggalkan sisi duniawinya.
4. Tingkatan candi
Candi Hindu dan Buddha sama-sama terdiri dari tiga tingkatan, yaitu kaki candi, tubuh candi, dan atap.
Namun, terdapat perbedaan penyebutan ketiga tingkatan tersebut.
Pada candi bercorak Hindu, tingkatan dasar disebut Bhurloka (kaki candi tempat makhluk hidup tinggal), tingkat kedua disebut Bhuvarloka (bagian tengah candi melambangkan manusia yang sedang disucikan), dan tingkat atas disebut Svarloka (lambang dunia dewa).
Sedangkan pada candi bercorak Buddha, tingkat dasar disebut Kamadhatu (melambangkan manusia penuh dosa), tingkat kedua Rupadhatu (melambangkan kehidupan manusia yang penuh dengan hawa nafsu), dan tingkat ketiga Arupadhatu (lambang manusia yang mencapai nirwana atau surga).
Baca Juga: Jadi Candi Termegah di Asia Tenggara, Inilah Fakta Seru Candi Prambanan
5. Penataan letak
Candi Hindu dan Buddha juga terdapat perbedaan dalam tata letaknya.
Pada candi bercorak Hindu, letak candi utamanya berada di belakang dan berada di dataran yang paling tinggi.
Bedanya, candi bercorak Buddha menempatkan bangunan utamanya di tengah kompleks candi dan dikelilingi candi-candi perwara yang lebih kecil.
Pintu masuk candi Hindu biasanya menghadap ke arah barat dan pada pintunya disertai kepala arca yang memiliki rahang bagian bawah.
Sementara pintu candi Buddha menghadap timur dan bagian pintunya disertai kepala kala dengan posisi mulut menganga tanpa rahang bawah.
Baca Juga: Inilah Alasan Mengapa UNESCO Menetapkan Candi Borobudur sebagai Warisan Dunia pada Tahun 1991!
Tonton video ini juga, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.