Kenapa Hewan Liar yang Dilindungi Tidak Boleh Dipelihara? Ini Penjelasannya

By Thea Arnaiz, Minggu, 1 Mei 2022 | 14:30 WIB
Alasan kenapa kita tidak boleh memelihara hewan liar yang dilindungi. (MaxPixel's contributors)

Bobo.id - Ketika teman-teman tidak sengaja menemukan hewan liar yang dilindungi, lebih baik segeralah menghubungi perlindungan satwa liar terdekat.

Selain itu, sebaiknya jangan kita pelihara di rumah meskipun kelihatan menarik dan lucu.

Sebab, hewan liar bukanlah hewan peliharaan dan mereka sudah terbiasa hidup dalam alam yang liar, serta tidak pernah beradaptasi dengan manusia di rumah.

Berikut ini ada alasan lain kenapa hewan liar yang dilindungi tidak boleh teman-teman pelihara sendiri. Yuk, simak! 

1. Melanggar Hukum 

Alasan pertama kenapa teman-teman tidak boleh memelihara hewan liar yang dilindungi adalah karena melanggar hukum.

Kalau di Indonesia, peraturan ini tertulis pada Undang-Undang Nomor 5 Pasal 21 ayat 2 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, yaitu “Setiap orang dilarang untuk menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperjualbelikan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup.”

Oleh karena itu, kita tidak boleh memelihara bayi monyet, orang utan, buaya, dan satwa lainnya. 

2. Hewan Liar Tidak Bisa Dijinakkan 

Baca Juga: Bulu Hewan Peliharaan Sering Rontok dan Mengotori Rumah? Ikuti 5 Tips Ini untuk Membersihkannya

Selain itu, hewan liar tidak bisa teman-teman jinakkan untuk dijadikan hewan peliharaan.

Hal ini karena, menjinakkan hewan liar membutuhkan waktu yang tidak sebentar, bahkan sampai beberapa abad pada spesies hewan.

Contohnya, pada hewan peliharaan anjing dan kucing yang baru bisa dijinakkan setelah melalui proses ribuan tahun.

Jadi, sebaiknya kita tidak mencoba memelihara hewan liar yang dilindungi sebagai peliharaan di rumah. 

3. Hewan Liar Bisa Membawa Penyakit 

Tahukah teman-teman, beberapa penyakit bisa ditularkan dari hewan ke manusia dan tentunya membahayakan kelangsungan hidup manusia.

Akibatnya, jika kita memelihara hewan liar di rumah, penyakit yang menjangkiti hewan tersebut bisa menularkan virus atau bakterinya ke anggota keluarga.

Contohnya seperti hewan rakun dan singung yang bisa menjadi pembawa virus rabies tanpa gejala apapun.

Bahkan, hewan liar reptil dan amfibi bisa menginfeksi manusia dengan virus Salmonella yang dibawanya, lo! 

Baca Juga: Ditinggal Mudik, Apa yang Harus Dilakukan agar Kucing Peliharaan Tetap Aman?

4. Berubah Jadi Agresif 

Saat pertama kali memelihara hewan liar yang masih bayi, teman-teman pasti merasa lucu dan menggemaskan.

Tapi, bayi hewan liar pasti akan tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya, serta mulai muncul naluri berburunya.

Sehingga, mereka pasti mulai menggigit, mencakar, merobek, dan melakukan tingkah agresif lainnya.

Tentu hal ini bisa membahayakan diri sendiri ataupun orang lain. Jika dilepas ke alam liar, hewan liar yang dilindungi ini tidak bisa menjaga dirinya dan rentan diserang predator.

Hal ini karena, mereka tidak bisa belajar kemampuan berburu atau menghindari predator.

Akibatnya, mereka lebih mudah punah dan tidak bisa berkembang biak dengan baik. 

Nah, itulah beberapa alasannya kenapa teman-teman tidak boleh memelihara hewan liar yang dilindungi.

Hewan liar harus kita jaga keberadaannya dengan membiarkannya hidup di habitat yang sesuai, sehingga mereka dapat melakukan kebiasaan berburu, menghindari predator, serta berkembang biak. 

Baca Juga: Sudah Belasan Tahun Berlalu, Gajah dari Kenya Ini Tidak Lupa dengan Orang yang Menyelamatkannya

Tonton video ini, yuk! 

----  

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.