Tahun ini, Indonesia akan hadir sebagai juara bertahan setelah mengalahkan Tiongkok pada final Thomas Cup lalu, sekaligus mengakhiri penantian selama 19 tahun.
Setelah Indonrsia, Tiongkok menyusul dengan 10 trofi, dilanjutkan Malaysia yang mengoleksi 5 trofi. Denmark dan Jepang masing-masing satu kali menjuarai Thomas Cup.
Sejarah Uber Cup
Nama Uber Cup diambil dari nama Betty Uber, pemain bulu tangkis putri legendaris asal Inggris.
Ia mengusulkan turnamen bulu tangkis dunia untuk tim putri pada 1950. Usulannya ini juga didukung oleh pemain dari Selandia Baru, Nancy Fleming.
Baca Juga: Masuk ke Hari Kedua, Ini Jadwal Tanding Altet Indonesia di French Open 2021
Turnamen ini pertama kali diadakan pada tahun 1956-1957.
Pada saat itu format pertandinga Uber Cup best of seven yang terdiri dari tiga tunggal dan empat ganda.
Lalu, mulai tahun 1984 hingga sekarang, jumlah pertandingan per seri dikurangi menjadi dua tunggal dan dua ganda. Persis seperti Thomas Cup.
Meskipun ada kesamaan antara kedua kompetisi itu, ada perbedaan dalam pola awal tim yang mendominasi.
Pada tiga pertandingan awal, Uber Cup dimenangkan oleh Amerika Serikat berturut-turut.
Sedangkan untuk keseluruhan, China menjadi negara yang paling banyak merebut gelar juara. Negeri Tirai Bambu ini sudah 14 kali melakukannya.
Empat negara lain yang pernah mencicipi podium tertinggi adalah Amerika Serikat (3 kali), Jepang (5), Indonesia (3), serta Korea Selatan (1).
Indonesia keluar sebagai juara Uber Cup masing-masing pada edisi 1975, 1994, dan 1996.
Nah, itulah sejarah Thomas Cup dan Uber Cup yang jadi perhelatan terbesar di dunia bulu tangkis dunia.
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.