Mengenal Sejarah Hari Buku Nasional, Seperti Apa Minat Baca di Indonesia?

By Amirul Nisa, Selasa, 17 Mei 2022 | 18:15 WIB
Mengenal sejarah hari buku nasional di Indonesia. (jcomp/freepik)

Para anggota pencinta buku ingin agar Hari Buku tidak jauh berbeda dengan peringatan Valentine's Day saat banyak orang berbondong-bondong membeli cokelat.

Jadi saat Hari Buku Nasional, diharapkan banyak masyarakat Indonesia yang pergi membeli buku atau mulai membaca buku.

Namun, Abdul Malik Fadjar menyadari keinginan itu bukan sesuatu yang mudah untuk diwujudkan.

Apalagi pada generasi muda yang sudah banyak terpapar media dan teknologi komunikasi seperti telepon dan video.

Padahal, menurut dia, membaca memiliki fungsi strategis, yakni membuat seseorang bisa "meramal" masa depan.

Kini, Hari Buku Nasional sudah ada dan dirayakan selama 20 tahun, lalu bagaimana dengan minat baca masyarakat?

Minat Baca Masyarakat

Baca Juga: Mengulik Isi Buku 'Habis Gelap Terbitlah Terang' Karya RA Kartini

Organisasi Pendidikan Dunia atau UNESCO menyebut bahwa Indonesia berada di urutan kedua dari bawah soal literasi dunia.

Hal itu menandakan bahwa minat baca masyarakat Indonesia sangatlah rendah.

Berdasarkan data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya dari 1.000 orang Indonesia hanya ada satu orang saja yang rajin membaca.

Dengan minat baca yang rendah, justru Indonesia menjadi negara pengguna gawai terbanyak.