Crustacea dan cyanobacteria yang berada di lahan basa tersebut mengandung karotenoid, yang berbahaya dan beracun bagi banyak hewan.
Namun, karena sistem metabolisme khusus yang dimiliki flamingo, karotenoid tersebut tidak meracuninya.
Sebaliknya, flamingo justru bisa mengubah karotenoid menjadi pigmen merah muda pada bulu-bulunya.
Uniknya, flamingo bisa bersolek dan rajin membersihkan dirinya agar warna merah mudanya semakin bertambah.
Flamingo akan menggosokkan pipinya pada kelenjar di atas ekornya yang disebut kelenjar uropygial, yang menghasilkan serum pembawa warna.
Kemudian, flamingo akan menggosok pipi mereka yang dilapisi serum pada bulu mereka dan menggoyangkan leher untuk memastikan pewarna menempel.
Menurut penelitian, bila flamingo tidak melakukan kegiatan bersolek tersebut, warna merah muda pada bulunya akan memudar.
Baca Juga: Kenapa Burung Tidak Bisa Terbang sampai ke Ruang Angkasa? Ternyata Ini Sebabnya
Fakta bahwa Flamingo dapat Menyusui
Meskipun flamingo termasuk spesies burung, mereka juga bisa menyusui, lo. Bagaimana bisa?
Susu yang dihasilkan oleh flamingo ini dikenal dengan sebutan susu tembolok. Tembolok merupakan kantung tempat makanan pada leher burung.
Flamingo punya paruh yang unik dan berguna untuk menyaring makanan yang akan ia telan. Tapi, paruh burung flamingo yang spesial itu baru tumbuh saat ia beranjak dewasa.