Dongeng Anak: Katak Putih #MendongenguntukCerdas

By Sarah Nafisah, Jumat, 10 Juni 2022 | 18:35 WIB
Dongeng Anak: Katak Putih (Irman Permana)

Bobo.id - Teman-teman sudah tahu manfaat mendongeng, kan? Mendongeng bisa membuat kita menjadi cerdas.

Nah, hari ini ada dongeng anak yang berjudul Katak Putih.

Jangan lupa untuk membaca dongeng atau minta orang tuamu untuk mendongeng untukmu, ya!

----------

Di suatu pagi di musim semi yang indah, tampak sebuah kolam indah di tengah hutan. Di kolam itu, ada sehelai daun lili air yang lebar. Di atasnya, tampak seekor ibu katak yang bahagia. Ia menggendong kedua bayi kataknya yang cantik.

Salah satu bayi kataknya berkulit putih. Bayi itu sangat cantik karena bermata indah. Ibu katak sangat bangga pada kedua bayinya itu.

Akan tetapi, suatu hari, lewatlah seekor katak tua di dekat daun lili air itu. Ia melihat bayi katak yang berkulit putih. Ia melihat bayi katak itu dengan dahi berkerut. Ia lalu membetulkan kacamatanya beberapa kali dan berkata,

“Bayi katak berkulit putih itu pasti kena kutukan dewa. Ia harus dibuang jauh-jauh dari kolam ini. Kalau tidak, seluruh katak di kolam ini akan kena kutuk…”

Ibu katak itu membela bayinya dan berkata, “Bayiku masih sangat kecil. Aku akan memeliharanya sampai dia tidak butuh ibu lagi. Setelah itu, biarlah ia pergi dari kolam ini…”

Baca Juga: Dongeng Anak: Putri Cempaka dan Patungnya #MendongenguntukCerdas

Katak tua itu lalu mengumpulkan katak katak lain dan mereka mengambil keputusan. Akhirnya, ibu katak diizinkan untuk memelihara anaknya si katak putih.

Hari demi hari berlalu dan katak putih itu tumbuh menjadi katak yang cantik. Sayangnya, hanya ibu dan saudara saudaranya yang sayang padanya.

Katak lainnya yang ada di kolam itu tak mau bicara padanya. Katak Putih dianggap bisa membawa bencana untuk kolam itu.

Katak putih sangat sedih. Suatu hari, ia memutuskan untuk pergi jauh. Dia tidak tahan dianggap sebagai katak pembawa bencana. Ia juga tidak tega melihat ibu dan saudara-saudaranya terus diejek katak lain.

Katak putih pergi ke tempat keluarga beaver berekor lebar. Ia meminta mereka membuatkan rakit.