Namun, para ilmuwan menemukan banyak kesalahan.
Sehingga mereka menganggap memprediksi gempa dengan pola, bukan cara yang benar.
Faktanya, tidak mungkin bagi manusia untuk mendeteksi di mana gempa bumi selanjutnya akan terjadi.
William Ellsworth, seorang ahli geofisika di Universitas Stanford Amerika mengatakan bahwa di beberapa wilayah Bumi memang memiliki pola fenomena alam yang teratur, namun di bagian lainnya acak.
Percobaan Tahun 1993
Dilansir dari Science Daily, para ilmuwan Amerika melakukan penelitian yang dilakukan di lempeng patahan di San Andreas, yang melintang sepanjang 1.200 kilometer di California.
Patahan yang terletak di Kota Parkfield, California Tengah ini sebelumnya telah mengalami gempa bumi dengan pola teratur.
Baca Juga: Gempa Bumi Berkekuatan 4.0 Magnitudo Guncang Pangandaran, Ini Daftar Wilayah yang Terdampak
Adapun pada tahun 1985, para ilmuwan melihat gempa sebelumnya terjadi pada tahun 1857, 1881, 1901, 1922, 1934 and 1966.
Karena gempa-gempa yang terjadi pada tahun tersebut bisa dihitung menggunakan pola, maka ilmuwan memprediksi gempa akan terjadi sebelum tahun 1993.
Pada kenyataannya, tahun 1993 dan seterusnya berlalu tanpa guncangan sekalipun di wilayah tersebut.
Namun, sebelas tahun kemudian pada tahun 2004, gempa berkekuatan 6,0 M terjadi di Parkfield tanpa ada peringatan dari peralatan yang dipasang untuk mendeteksi gempa