Bobo.id - Setiap tahun pada bulan Juni, ada fenomena alam Solstis Juni (June Solstice).
Fenomena Solstis Juni ini juga disebut dengan Fenomena Titik Balik Matahari di bulan Juni.
Fenomena Solstis Juni biasanya terjadi antara tanggal 20-21 Juni.
Waktu ini akan bergeser dalam waktu ratusan hingga ribuan tahun.
Sementara, ketika Matahari berada paling selatan dari garis khatulistiwa ketika tengah hari, atau disebut fenomena Solstis Desember (Titik Balik Matahari di bulan Desember), terjadi antara tanggal 20-21 Desember.
Sebenarnya fenomena Solstis Juni itu fenomena seperti apa, ya?
Yuk, kita cari tahu!
Fenomena Solstis Juni adalah titik paling utara yang dapat dicapai Matahari dalam siklus gerak semu tahunannya.
Hal ini terjadi sebagai akibat revolusi Bumi atau gerakan Bumi mengelilingi Matahari.
Baca Juga: Ada Fenomena 5 Planet Sejajar Bulan Juni 2022, Apa Dampaknya pada Bumi?
Selain itu, fenomena Solstis juga disebabkan kemiringan sumbu rotasi Bumi.
Bobo sadur dari Kompas, pada saat Solstis Juni, Matahari tepat berada di atas Garis Balik Utara, yakni garis lintang 23º 27' Lintang Utara (LU).
Dampak Fenomena Solstis Juni
Akibat saat fenomena Solstis Juni atau Titik Balik Matahari 21 Juni ini, belahan Bumi utara mengalami puncak musim panas.
Selain itu, untuk daerah subtropis akan mengalami siang terpanjang.
Sedangkan daerah lingkar kutub utara, saat Titik Balik Matahari ini terjadi, akan mengalami fenomena Matahari tengah malam (midnight sun), di mana Matahari tidak tenggelam dan akan terus tampak atas cakrawala, baik saat siang maupun malam.
Sebaliknya, fenomena Solstis Juni menyebabkan belahan Bumi selatan akan mengalami puncak musim dingin, dengan siang terpendek untuk daerah subtropis.
Sebaliknya, belahan Bumi selatan akan mengalami puncak musim dingin, dengan siang terpendek untuk daerah subtropis.
Sementara saat fenomena Solstis Juni ini, daerah lingkar kutub selatan mengalami fenomena Malam Kutub (polar night), di mana Matahari tak pernah terlihat dan langit senantiasa gelap baik di saat malam ataupun siang.
Baca Juga: Siap-Siap, Fenomena Purnama Stroberi Super Terjadi di Bulan Juni, Kapan Waktunya?
Dengan kata lain, ketika fenomena Solstis Juni terjadi, belahan Bumi Utara akan lebih condong dan lebih dekat ke arah Matahari.
Sehingga, paparan cahaya Matahari yang diterima belahan bumi Utara akan lebih besar dan lebih lama dibandingkan dengan belahan Bumi Selatan untuk waktu yang sama.
Jadi, fenomena Solstis Juni ini memberikan dampak yang saling berkebalikan antara Bumi belahan Utara dan Selatan, ya.
Nah, bagaimana dengan dampak fenomena Solstis Juni di Indonesia?
Bisa dikatakan Indonesia beruntung dari segi posisi, lo.
Kenapa begitu?
Karena Indonesia terletak di sepanjang garis khatulistiwa, Indonesia cenderung memiliki durasi siang dan malam yang tetap, meski terjadi fenomena Solstis Matahari.
Artinya, fenomena Solstis tidak berpengaruh nyata di Indonesia.
Kita tidak mengalami fenomena midnight sun dan polar night seperti di Bumi belahan Utara dan Selatan.
(Penulis : Ellyvon Pranita)
----
Kuis! |
Apa maksud dari fenomena polar night? |
Petunjuk: Cek halaman 2 |
----
Tonton video ini juga, yuk!
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.