Pekan Raya Jakarta pertama kali diadakan dengan tujuan membuat ajang pameran besar untuk meningkatkan pemasaran produksi dalam negeri setelah bangkit dari G30S/1965.
Haji Mangan mengusulkan ide tersebut kepada Gubernur DKI yang menjabat kala itu, yaitu Ali Sadikin, pada tahun 1967.
Ternyata Pemerintah DKI segera menyambut baik ide dari Haji Mangan, dan ingin segera mewujudkan pameran besar yang direncanakan.
Nah, inspirasi adanya Pekan Raya Jakarta ini sebenarnya berasal dari Pasar Malam Gambir yang diadakan tiap tahun di bekas Lapangan Ikada.
Pasar Malam Gambir pada masa itu diklaim sebagai pameran terbesar yang menarik perhatian banyak orang.
Selanjutnya secara resmi Pemerintah DKI mengeluarkan Peraturan Daerah No 8 Tahun 1968, dan menetapkan PRJ sebagai agenda tetap tahunan dan diselenggarakan menjelang Hari Ulang Tahun Jakarta.
Bersamaan dengan penetapan PRJ tersebut, pada tahun 1969 berdiri juga Yayasan Penyelenggaraan Pameran dan Pekan Raya Jakarta sebagai badan pengelola PRJ.
Baca Juga: Rayakan HUT DKI Jakarta ke-495, 11 Museum di Jakarta Sediakan Tiket Gratis!
Pekan Raya Jakarta Terlama
Tahun 1969 juga merupakan tahun penyelenggaraan PRJ terlama yaitu 71 hari dengan jumlah pengunjung 3.069.762 orang.
Selain rekor penyelenggaraan terlama, Jakarta Fair 1969 juga kedatangan tamu spesial, yaitu Presiden AS Richard Nixon yang tengah menjalani lawatan ke Indonesia.
Saat ini, Jakarta Fair diklaim sebagai salah satu acara pameran terbesar di Asia Tenggara.