Ciri selanjutnya terkait cerita nonfiksi adalah isinya yang berisi fakta dan bersifat aktual, teman-teman.
Fakta disini berarti sesuai dengan data yang didapatkan di lapangan atau penelitian yang sudah ada sebelumnya.
Isi buku yang disampaikan bersifat faktual sehingga pembaca dapat memperoleh dari informasi yang diberikan.
4. Tulisan Bersifat Ilmiah Populer
Selain bersifat faktual, tulisan nonfiksi juga memiliki ciri berupa tulisan yang bersifat ilmiah populer atau disesuaikan dengan format pedoman umum ejaan bahasa Indonesia.
Baca Juga: Perbedaan Teks Fiksi dan Teks Nonfiksi Serta Serta Contoh-contohnya
Ini berarti, cerita nonfiksi tidak harus selalu dengan penulisan yang kaku, melainkan menggunakan bahasa yang sesuai dengan pasar.
Tulisan nonfiksi biasanya ditulis dari berbagai sumber dengan proses pemilihan diksi atau kata yang cukup mudah dimengerti oleh pembaca.
Cara yang bisa dipakai adalah dengan mengkombinasi ide lama dari sumber lalu di padukan dengan ide yang kita miliki.
5. Isinya Diambil dari yang Sudah Ada atau Penemuan
Sebelum diterbitkan, umumnya buku nonfiksi telah melalui tahap penyempurnaan atau memperbaiki ide dari penulis.
Untuk itu, bagi penulis yang menulis tema, isi, ide cerita yang serupa dengan tulisan terdahulu, maka akan ditolak oleh penerbit besar.