“Jangan repot repot, teman-temanku yang baik hati,” kata Pongo. “Aku rindu pada pulau tempat tinggalku. Di sini terlalu panas dan aku merasa sangat lelah. Aku kehabisan tenaga,” ucap Pongo lemas.
Kini, Pongo tampak sangat loyo. Ia tidak bersemangat dan tidak ceria seperti pertama kali datang tadi. Para kelinci menjadi iba melihatnya. Mereka segera membuatkan rakit dari daun-daun palem. Ketika rakit itu selesai, mereka memapah Pongo naik ke atasnya.
Baca Juga: Apakah Semua Burung Hantu Keluar di Malam Hari Seperti dalam Dongeng? #MendongengUntukCerdas
“Semoga perjalanan pulangmu menyenangkan,” kata para kelinci.
“Terima kasih semuanya,” seru Pongo terharu.
Angin kencang lalu meniup rakit Pongo sehingga penguin kecil itu dengan cepat sampai ke pulau tempat tinggalnya.
“Akhirnya kau pulang juga! Darimana saja, kau, Pongo?” tanya para ayam hutan salju.
Semua hewan daerah dingin itu mengelilingi Pongo dengan mata ingin tahu. Ada kelinci salju, rusa salju, ayam hutan salju, dan saudara-saudara penguin Pongo.
“Akan kuceritakan nanti. Sekarang, aku kelaparan,” kata Pongo. Ia lalu melahap banyak sekali ikan pemberian saudara-saudaranya. Setelah agak kenyang, barulah ia menceritakan petualangannya.
Kelinci-kelinci salju menggoyangkan telinga mereka dengan takjub. “Perjalanan yang hebat!”
“Ya, tapi aku gembira bisa pulang,” ujar Pongo.
Cerita dan Ilustrasi: Arsip Majalah Bobo
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.