8 Tradisi Hari Raya Iduladha di Indonesia, Ada Gunungan hingga Makan Bersama

By Amirul Nisa, Minggu, 10 Juli 2022 | 17:45 WIB
Ada banyak tradisi yang dilakukan untuk memperingati Hari Raya Iduladha di Indonesia yang salah satunya adalah gunungan. (Creative Commons/Heri nugroho)

Tradisi Gamelan Sekaten adalah perayaan khas Cirebon yang dipercaya merupakan dakwah dari penyebar Islam di tanah Cirebon bernama Sunan Gunung Jati.

Tradisi Gamelan Sekaten juga selalu dibunyikan setiap perayaan hari besar agama Islam, yaitu Idulfitri dan Iduladha.

Alunan Gamelan yang berada di sekitar area Keraton Kasepuhan Cirebon, menjadi penanda bahwa umat Islam di Cirebon tengah merayakan hari kemenangan.

Rangkaian Gamelan dibunyikan sesaat setelah Sultan Keraton Kasepuhan keluar dari Masjid Agung Sang Cipta Rasa.

5. Tradisi Meugang di Aceh

Baca Juga: Jangan Sampai Terlalu Banyak Makan Daging, Ini 6 Akibatnya Jika Terlalu Banyak Makan Daging

Tradisi Meugang dirayakan oleh masyarakat Aceh ketika hari besar keagamaan Islam sebagai ungkapan rasa syukur atas kemakmuran tanah Aceh.

Tradisi yang sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu ini identik dengan makan bersama-sama dengan menu daging sapi atau kerbau yang diolah dalam beraneka ragam masakan.

Sejarah tradisi Meugang berawal pada masa kerajaan Aceh dan masih dilakukan hingga saat ini untuk menyambut hari-hari besar umat Islam.

6. Tradisi Mepe Kasur di Banyuwangi

Ada juga tardisi Mepe Kasur atau dalam bahasa Indonesia disebuta menjemur kasur.

Saat perayaan Hari Raya Iduladha, umat Islam di Banyuwangi akan menjemur kasur untuk menghilangkan debu-debu yang menempel.