Terlihat begitu luwes, bahkan kesempatan menjadi sekjen juga bisa ditolak oleh negara yang mendapat bagian, lo.
Penolakan bisa dilakukan dengan alasan yang tepat dan masuk akal. Seperti pada tahun 2011 Indonesia pernah tidak mengambil kesempatan untuk menjadi sekjen ASEAN.
Hal itu dilakukan karena pada tahun 2013 Indoensia mendapat bagian untuk menjadi tempat pertemuan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC).
Indonesia merasa terlalu berat untuk menjadi sekjen dan akan dibebani berbagai kegiatan internasional yang diadakan ASEAN. Akhirnya jabatan itu pun diberikan kepada Brunei Darussalam.
Hingga kini sudah ada 13 orang yang pernah menjabat sebagai sekjen ASEAN. Kini ASEAN dipimpin oleh sekjen dari Brunei Darussalam yaitu Dato Lim Jock Hoi yang masa jabatannya akan berakhir pada tahun 2022 ini.
Baca Juga: Daftar Negara ASEAN: Profil Singkat dan Tanggal Bergabung
3. Miliki Kekuatan Ekonomi yang Tinggi Bila Bergabung
ASEAN adalah organisasi yang terdiri dari 10 negara di Asia Tenggara yang bila digabungkan bisa memiliki kekuatan ekonomi yang cukup besar.
Untuk menilai tingkat kekuatan ekonomi sebuah negara dikenal sebuah istilah PDB atau produk domestik bruto.
PDB ini adalah nilai pasar semua barang dan jasa yang diproduksi suatu negara dalam periode tertentu.
Bila PDB 10 negara di ASEAN digabungkan maka kekuatan ekonomi bisa menjadi di urutan ketujuh terbesar di dunia, lo.
Hal itu terjadi lantaran semua nilai barang dan jasa itu bisa mencapai 2,5 triliun dollar Amerika.