Bukan Penyakit Baru, Ini Sejarah Penyakit Cacar Monyet

By Amirul Nisa, Kamis, 4 Agustus 2022 | 16:30 WIB
Cacar monyet kini sedang jadi penyakit yang menyebar cepat, tapi ternyata penyakit ini sudah muncul sejak lama. (freepik)

Bobo.id - Penyakit cacar monyet atau disebut juga monkeypox merupakan penyakit yang kini penularannya sedang sangat tinggi.

Tapi tahukah teman-teman? Penyakit ini sebenarnya bukanlah penyakit baru, lo.

Penyakit cacar monyet yang merpakan penyakit zoonosis atau penyakit yang ditularkan dari hewan ke manusia ini sudah dikenal sejak tahun 1958.

Kini kasus ini kembali muncul setelah banyak ditemukan di Afrika Tengah dan Afrika Barat.

Pada awalnya, kasus cacar monyet ini hanya muncul di wilayah dekat hutan hujan tropis, namun kemudian menyebar ke wilayah perkotaan.

Bahkan kini, penyakit cacar monyet ini sudah tersebar ke puluhan negara hingga disebut sudah ada warga Indonesia yang memiliki gejala dari penyakit ini.

Sebelum dijelaskan tentang berbagai gejala dari penyakit cacar monyet, mari kenali sejarah dari penyakit menular ini.

Sejarah Cacar Monyet

Penyakit cacar monyet ini sudah diketahui para peneliti sejak tahun 1958, dengan kasus pertama ditemukan pada monyet yang terinfeksi.

Baca Juga: Fakta Penyebab Virus Cacar Monyet, Cara Penularan, dan Pencegahannya

Seperti disebut sebelumnya, penyakit ini bisa menular dari hewan ke manusia melalui gigitan hewan yang terinfeksi atau menyentuh darah, cairan tubuh, atau bulu.

Setelah peristiwa pertama pada hewan diketahui, pada tahun 1970 ditemukan penyakit cacar monyet pada manusia.

Penyakit itu ditemukan di Republik Demokratik Kongo pada seorang anak laki-laki berusia sembilan tahun.

Sejak saat itu, mulai muncul banyak laporan penyakit serupa dari pedesaan dan daerah yang dekat dengan hutan hujan di Cekungan Kongo, khususnya Republik Demokratik Kongo.

Penyakit ini pun menjadi semakin parah dan menyebar hampir ke seluruh Afrika Tengan dan juga Barat.

Pada tahun 1970 pun World Health Organization (WHO) mendapat laporan bahwa ada 11 negara di Afrika yang tengah mendapat kasus cacar monyet ini.

Sebelas negara itu adalah Benin, Kameru, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Gabon, Pantai Gading, Liberia, Nigeria, Rebulik Kongo, Sierra Leone, dan Sudan Selatan.

Setelah lama berlalu, kasus cacar monyet kembali muncul di Republik Demokratik Kongo pada tahun 1996 hingga 1997 dengan tingkat kematian lebih rendah namun penularan yang lebih cepat.

Lalu pada tahun 2017 wabah besar muncul di Nigeria dengan adanya 500 kasus yang dicurigai adalah cacar monyet dengan tingkat kematian tiga persen.

Baca Juga: Berapa Lama Waktu Penyembuhan Cacar Monyet? Ini Penjelasan dan Gejalanya

Mungkin wabah cacar monyet banyak terjadi di wilayah Afrika, namun penyakit ini kini sudah menjadi perhatian bagi banyak negara.

Sebab, pada tahun 2003, penyakit cacar monyet mulai muncul pertama kali di luar Afrika, yaitu di Amerika Serikat.

Penyakit ini dialami setelah pasien melakukan kontak dengan anjing padang rumput yang terinfeksi. Anjing itu mendapat penyakit setelah datang dari Ghana.

Selama perjalanan dari Ghana ke Amerika Serikat, ternyata anjing peliharaan itu berada di satu tempat dengan tikus berkantung gambia dan juga dormice.

Setelah ditemukan kasus pertama di Amerika Serikat itu, kasus ini menyebar makin luas hingga ada 70 kasus cacar monyet.

Selain Amerika Serikat, ada juga kasus cacar monyet yang ditemukan di Israel yang ditularkan oleh pendatang dari Nigeria pada September 2018.

Lalu berturut-turut negara lain juga melaporkan temuan kasus serupa, seperti di Inggris pada September 2018, Desember 2019, Mei 2021, dan juga Mei 2022.

Singapura juga melaporkan temuan kasus yang sama pada Mei 2019. Lalu kini sudah ada banyak negara melaporkan sebaran penyakit ini semakin luas.

Hingga kini, penyebab utama dari penyakit ini belum teridentifikasi dengan jelas. Meski begitu, dugaan utama para peneliti adalah dari hewan pengerat sebagai penyebabnya.

Baca Juga: Jadi Darurat Kesehatan Global, WHO Bentuk 4 Kelompok Negara untuk Hadapi Cacar Monyet

Berikut gejala yang ditujukan dari penyakit cacar monyet yang penuarannya semakin luas.

Gejala Penyakit Cacar Monyet

Dikutip dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), gejala cacar monyet disebut mirip dengan penyakit cacar air.

Hanya saja, pada cacar monyet akan muncul pembengkakan pada kelenjar getah bening sedangkan penyakit cacar air tidak.

Selain itu, gejala lain adalah munculnya sakit kepala serta demam tinggi hingga lebih dari 38,5 derajat celcius.

Orang yang terinfeksi juga bisa mengalami nyeri otot atau myalgia, sakit punggung, serta tubuh terasa lemah.

Dan tentunya akan muncul juga lesi cacar atau benjolan berisi air pada seluruh tubuh.

Tahapan dari penyakit ini adalah, orang yang terinfeksi akan mengalami demam pada hari pertama hingga hari ketiga setelah tertular.

Lalu ruam akan mulai muncul pada area wajah hingga seluruh tubuh dan akan berlangsung selama dua sampai empat minggu dari gejala awal terjadi.

Baca Juga: Waspada, Cacar Monyet Sudah Menular pada Kelompok Anak-Anak

Nah, itu tadi sejarah awal mula munculnya penyakit cacar monyet hingga gejala yang muncul pada manusia yang terinfeksi.

----

Kuis!

Apa yang dimaksud penyakit zoonosis?

Petunjuk: Cek di halaman 1!

Tonton video ini, yuk!

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.