Seperti kita tahu, Jepang merupakan salah satu negara yang sering dilanda bencana gempa bumi dan tsunami.
Oleh karena itu, gedung tinggi di Jepang dirancang agar dapat bergoyang, bukan terguncang saat gempa melanda. Ini menjadikan bangunan lebih aman.
Konstruksi pembangunan hunian tahan gempa ini perlu diterapkan juga di Indonesia untuk mengurangi risiko bencana gempa bumi.
Tidak hanya rumah hunian, perkuatan pembangunan tahan gempa ini juga harus dibagun di fasilitas umum maupun bangunan vital lainnya.
2. Zonasi Daerah Rawan Bencana
Cara kedua yang bisa kita gunakan untuk mengurangi risiko bencana bumi adalah melakukan zonasi daerah rawan bencana.
Pembuatan peta rawan bencana merupakan salah satu aspek dari mitigasi dan kesiapsiagaan menghadapi bencana.
Biasanya, zonasi ini dilakukan oleh pemerintah dan akan diketahui oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Fungsi peta rawan bencana ini diantaranya adalah untuk menentukan perencanaan terhadap suatu wilayah yang berpotensi terkenda dampak bencana gempa bumi.
Dengan mengetahui zonasi daerah rawan bencana ini, kita juga makin siap terhadap bencana gempa bumi dan bersikap untuk mengurangi risikonya.
3. Ketahui Cara Melakukan Evakuasi Mandiri
Baca Juga: Bagaimana Cara Hewan Mendeteksi Gempa dan Apa Saja Contoh Hewannya?