Dari pertemuan itu, Pak Soekarno hanya sekedar mengenal Ibu Fatmawati sebagai perempuan muda.
Lalu pada tahun 1943 Ibu Fatmawati menikah dengan Pak Soekarno dan sejak saat itu, ia selalu mendampingi suaminya dalam berbagai kondisi.
Bahkan Ibu Negara itu juga mendapat peran sebagai orang yang menjahit bendera merah putih pertama.
Menjahit Bendera Merah Putih
Setahun setelah pernikahannya dengan Pak Soekarno, Jepang memberikan janji untuk memerdekakan Indonesia.
Sejak saat itu, Ibu Fatmawati juga mengambil peran dalam menyiapkan kemerdekaan.
Dengan janji yang diberikan Jepang, masyarakat termasuk para tokoh merasa semangat karena bendera merah putih dan lagu kebangsaan Indonesia akan diizinkan untuk dikibarkan dan dinyanyikan, sebagai simbol kemerdekaan.
Karena itu, Ibu Fatmawati mulai menyiapkan salah satunya, yaitu bendera merah putih.
Dalam kondisi sedang hamil, Ibu Fatmawati menjahit bendera merah putih yang ternyata menjadi bendera yang dikibarkan di hari pernyataan kemerdekaan.
Saat itu, diceritakan bahwa untuk mendapatkan kain berwarna merah dan putih tidaklah mudah.
Bahkan dijelaskan juga bahwa sebagian besar barang impor dari luar negeri berada di kekuasaan Jepang.
Baca Juga: Perbedaan Bendera Pusaka dan Sang Saka Merah Putih, Sudah Tahu?