Dugong dianggap seperti manusia karena memiliki kaki depan dengan lima tulang yang bentuknya menyerupai jari.
Selain itu, leher dugong juga memiliki kemampuan untuk memutar kepalanya seperti manusia.
Pada beberapa waktu yang lalu, ketika manusia menemukan kerangka duyung pertama kali, mereka segera menelitinya.
Ternyata kerangka tersebut diketahui adalah dugong, meskipun bentuk fisiknya seperti manusia, yaitu memiliki tulang leher, tulang punggung, dan tulang belikat.
Lady of The Sea
Pada tahun 1959, lukisan gua berusia 3.000 tahun menggambarkan duyung yang diterjemahkan sebagai Lady of The Sea.
Lukisan tersebut ditemukan di Gua Tambun, Malaysia, dan ditulis dengan bahasa Melayu.
Di Palau, dugong memaikan peran penting dalam upacara dan pengetahuan tradisional. Palau adalah negara di Pasifik yang terbentang di 340 pulau.
Dalam cerita yang digambarkan di papan kayu, dugong suka membantu para nelayan yang tersesat di lautan.
Sejak saat itu, dugong sering dikenal sebagai putri duyung yang membantu manusia.
Menurut Olympia E. Morei, direktur Museum Nasional Belau, orang Palau menghormati lingkungan dan makhluk hidup di sekitar mereka.