Selanjutnya, musim pertama digelar pada 17 Maret 1979-6 Mei 1980.
Edisi pertama Galatama diikuti oleh 14 tim dan menggunakan sistem kompetisi penuh, yang terdiri dua putaran kandang dan tandang.
Artinya, tim sepak bola akan bermain dua putaran di daerah asal dan dua putaran di daerah lain lawan.
Seiring berjalannya waktu, jumlah peserta Galatama terus mengalami perubahan.
Perubahan Aturan Pemain
Pada 7 Juni 1983, Ketua Umum PSSI, Syarnoebi Said, mengeluarkan keputusan larangan menggunakan pemain asing di Galatama.
Sementara pada tahun 1983-1984, terjadi perubahan sistem kompetisi.
Tahun-tahun ini pun terjadi perubahan jumlah peserta.
Hingga pada tahun 1993, Galatama kembali memperbolehkan pemain asing bermain.
Nah, di tahun kompetisi 1993-1994 itulah PSSI menyatukan Galatama dan Perserikatan menjadi satu kompetisi Liga Indonesia pada musim 1994-1995.
Hingga akhirnya, Galatama berubah menjadi Liga Indonesia hingga saat ini.
Baca Juga: Mengulik tentang Madrid, Ibu Kota Spanyol yang Simpan Berbagai Hal Menarik