Mengapa Bangunan Kuno Sering Ditemukan Terkubur dalam Tanah?

By Grace Eirin, Selasa, 30 Agustus 2022 | 18:15 WIB
Situs arkeologi berupa bangunan kuno sering ditemukan terkubur di dalam tanah karena faktor alam. (Constantin Chernishov/pexels)

Semakin lama, abu vulkanik dan material lahar dingin akan menjadi tanah yang bisa ditumbuhi tanaman atau dibangun bangunan lain di atasnya. 

2. Lumpur yang Terbawa Hujan

Selain material vulkanik, air yang mengalir membawa tanah yang mengendap juga dapat membuat bangunan terkubur.

Hal ini sering terjadi pada bangunan-bangunan kuno yang terletak di bantaran sungai.

Kita semua tahu bahwa air hujan yang terus-menerus menghujani suatu wilayah, maka dapat menimbulkan erosi tanah dan batuan. 

Erosi tanah merupakan keadaan ketika lapisan tanah bagian atas menjadi menipis akibat terjadinya pengikisan tanah oleh beberapa elemen seperti angin, air, atau es. 

Lapisan tanah yang terkikis air hujan akan dibawa ke mana saja aliran air hujan akan pergi.

Nah, air hujan yang membawa lumpur ini kemudian menutup bangunan sedikit demi sedikit, dan menimbun bangunan di sekitarnya. 

Lumpur yang mengering itu ditambah dengan lapisan debu yang terbawa angin, akan membuat bangunan lebih cepat terkubur.

Bayangkan jika air hujan yang terjadi selama ratusan tahun terus membawa tanah dan lumpur ke daerah yang sama. 

Akibatnya, dapat menyebabkan permukaan tanah naik dan benda-benda yang ada di tanah rendah mulai terkubur.

Baca Juga: Layaknya Cerita Dongeng, Inilah Fakta Kucing Jadi Hewan Sakral di Masa Mesir Kuno #MendongengUntukCerdas