Mengapa Ramah Lingkungan?
Dilansir dari gridoto.com, sumber tenaga utama mobil listrik adalah energi listrik, bukan bahan bakar kendaraan.
Pada mobil listrik, energi listrik tersimpan di dalam baterai yang bisa diisi ulang.
Selain itu, energi listrik yang diubah menjadi tenaga atau daya tidak menghasilkan sisa residu atau emisi.
Itulah sebabnya, mobil listrik disebut sebagai mobil ramah lingkungan atau zero emmision.
Namun, ini berlaku jika pengisian ulang daya baterai berasal dari sumber energi yang terbarukan juga seperti panel surya.
Menurut penelitian dari Nissan, mobil listrik mengambil energi dari sumber daya intensif CO2, dan menghasilkan emisi 1,07 kilogram CO2 per kWh.
Dengan kapasitas baterai 80 kWh, jumlah emisi CO2 yang dihasilkan mencapai 85,6 kilogram.
Jika dibandingkan dengan mobil mesin bahan bakar dengan tangki 40 liter, emisi yang dihasilkan bisa mencapai 92,4 kilogram CO2.
Dilihat dari hasil tersebut, baik mobil listrik maupun mobil biasa sama-sama menghasilkan emisi, namun kadar emisi mobil listrik lebih rendah.
Meski begitu, masih banyak orang yang belum menggunakan mobil listrik, karena pengisian daya yang belum tersedia dan harganya yang masih tinggi.
Baca Juga: Inilah 3 Alasannya Mengapa Tulisan Ambulance Terbalik, Apa Saja?