Apa yang Membuat Mobil Listrik Ramah Lingkungan?

By Grace Eirin, Sabtu, 10 September 2022 | 15:30 WIB
Mobil listrik disebut lebih ramah lingkungan daripada mobil berbahan bakar minyak. (Mike B/pexels)

Bobo.id - Teman-teman, adakah di antara kamu yang mempunyai mobil listrik di rumah? 

Sebagai salah satu upaya mengurangi penggunaan bahan bakar kendaraan dari minyak bumi, manusia mengembangkan teknologi mobil listrik. 

Bukan hal baru, sebenarnya mobil listrik sudah ada sejak tahun 1832, lo. Nama penemu mobil listrik pertama yaitu Robert Anderson, yang berasal dari Skotlandia.

Puluhan tahun setelahnya, yaitu pada 1897, mobil listrik mulai banyak digunakan sebagai taksi di New York, Amerika Serikat.

Bahkan pada tahun 1900, ada sekitar 400 mobil di New York yang menggunakan tenaga listrik

Mobil bertenaga listrik menjadi populer karena mobil listrik cenderung tidak mengeluarkan suara, jika dibandingkan dengan mobil berbahan bakar minyak pada saat itu.

Selain itu, mobil listrik juga ramah lingkungan karena tidak menggunakan bahan bakar fosil. 

Seperti yang kita tahu, bensin atau bahan bakar kendaraan diperoleh dari minyak bumi, yang termasuk salah satu jenis sumber energi tak terbarukan.

Sayangnya, emisi karbon yang dihasilkan dari penggunaan minyak bumi mencapai sepertiga dari total emisi global.

Emisi adalah pemancaran cahaya, panas, atau elektron dari suatu permukaan benda padat atau cair. 

Nah, saat ini Bobo akan mengajak teman-teman belajar dan mencari tahu mengapa mobil listrik disinyalir menjadi solusi yang ramah lingkungan? Yuk, simak!

Baca Juga: Bisa Pengaruhi Jalannya Balapan, Ketahui Istilah Attack Mode dan Fanboost di Formula E

Mengapa Ramah Lingkungan? 

Dilansir dari gridoto.com, sumber tenaga utama mobil listrik adalah energi listrik, bukan bahan bakar kendaraan. 

Pada mobil listrik, energi listrik tersimpan di dalam baterai yang bisa diisi ulang.

Selain itu, energi listrik yang diubah menjadi tenaga atau daya tidak menghasilkan sisa residu atau emisi. 

Itulah sebabnya, mobil listrik disebut sebagai mobil ramah lingkungan atau zero emmision

Namun, ini berlaku jika pengisian ulang daya baterai berasal dari sumber energi yang terbarukan juga seperti panel surya.

Menurut penelitian dari Nissan, mobil listrik mengambil energi dari sumber daya intensif CO2, dan menghasilkan emisi 1,07 kilogram CO2 per kWh.

Dengan kapasitas baterai 80 kWh, jumlah emisi CO2 yang dihasilkan mencapai 85,6 kilogram.

Jika dibandingkan dengan mobil mesin bahan bakar dengan tangki 40 liter, emisi yang dihasilkan bisa mencapai 92,4 kilogram CO2.

Dilihat dari hasil tersebut, baik mobil listrik maupun mobil biasa sama-sama menghasilkan emisi, namun kadar emisi mobil listrik lebih rendah. 

Meski begitu, masih banyak orang yang belum menggunakan mobil listrik, karena pengisian daya yang belum tersedia dan harganya yang masih tinggi. 

Baca Juga: Inilah 3 Alasannya Mengapa Tulisan Ambulance Terbalik, Apa Saja?

Kendaraan Listrik Lainnya

Selain mobil listrik, beberapa negara juga telah mengembangkan transportasi atau kendaraan bertenaga listrik lainnya. 

Seperti misalnya, kereta listrik yang mempunyai ciri utama yaitu adanya jalur listrik di atas atap kereta.

Kereta ini memiliki pantograf yang terhubung dengan sumber listrik. Cara kerjanya, listrik disalurkan pada kereta melalui pantograph.

Pantograf adalah alat yang digunakan di Kereta Rel Listrik (KRL) yang dipasang atau ditempatkan di atap kereta.

Arus listrik akan diubah melalui konverter lalu masuk ke bagian dinamo kereta. Dinamo inilah yang akan menggerakkan roda kereta.

Nah, itulah fakta tentang mobil listrik yang ramah lingkungan dan kendaraan listrik lainnya. 

---

Kuis!

Bagaimana cara mengisi daya pada mobil listrik?

Petunjuk: Cek halaman 2!

Tonton video ini, yuk! 

----

Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.