Bobo.id - Teman-teman tentu pernah menggunakan kompres saat sedang sakit.
Umumnya, orang akan menggunakan kompres saat sedang mengalami demam.
Tapi ada juga orang yang menggunakan kompres saat mendapatkan luka yang sebabkan nyeri.
Namun, banyak orang sering salah memilih jenis kompres yang harus digunakan antara kompres hangat dan dingin.
Kali ini, teman-teman akan dijelaskan penggunaan kompres hangat dan dingin yang tepat saat mengalami nyeri atau demam.
Redakan Nyeri Otot
Saat mengalami nyeri pada area tubuh, beberapa ahli kesehatan akan menyarankan untuk memberikan kompres.
Tapi jenis kompres apa yang harus diberikan untuk redakan nyeri?
Saat mengalami nyeri, teman-teman tidak direkomendasikan untuk menggunakan kompres hangat.
Penggunaan kompres hangat pada nyeri pada luka atau nyeri otot yang baru terjadi justru akan menyebabkan peradangan semakin parah.
Hal itu, juga akan memperlambat proses penyembuhan luka.
Baca Juga: Mengalami Demam? 15 Gejala Demam Ini Tanda Harus Segera ke Dokter
Jadi untuk mengatasi rasa nyeri otot, baiknya gunakan kompres dingin.
Kompres dingin akan bekerja dengan cara meringankan rasa sakit dengan membuat mati rasa pada area yang diberi kompres.
Selain itu, mengguakan kompres dingin juga akan membantu mengurangi bengkak yang biasa muncul bersamaan dengan rasa nyeri.
Kompres dingin juga akan membuat perdarahan menjadi berhenti, karena itu kompres ini juga cocok untuk meredakan luka luar yang menyebabkan perdarahan.
Hal tersebut bisa terjadi karena kompres dingin bekerja dengan cara mengecilkan pembuluh darah.
Proses ini bisa membantu mengurangi rasa sakit dan meminimalisir radang dan nyeri, terutama pada kasus akut.
Contoh kasus yang baik digunakan kompres dingin adalah serangan asam urat dan sakit kepala.
Turunkan Demam
Cara kompres juga sering digunakan untuk menurunkan masalah demam atau meningkatnya suhu tubuh.
Untuk masalah ini jenis kompres yang direkomendasikan adalah kompres hangat.
Berbeda dengan mengatasi nyeri, saat dalam kondisi demam teman-teman membutuhkan pelebaran pembuluh darah yang bisa didapat dari kompres hangat.
Baca Juga: Jangan Dikorek Sembarangan, Ini 4 Cara Aman Atasi Telinga Tersumbat
Dengan pembuluh darah yang lebar, panas dari dalam tubuh akan lebih cepat keluar.
Tapi ingat, gunakan air hangat dengan suhu berkisar antara 38 derajat sampai 40 derajat celcius saja.
Walau direkomendasikan menggunakan kompres hangat, bukan berarti kompres dingin akan menjadi hal yang berbahaya.
Saat mengalami demam, teman-teman juga bisa melakukan kompres dingin.
Penggunaan kompres dingin memang akan membuat tubuh menjadi lebih nyaman.
Namun proses ini akan membuat penurunan suhu tubuh jadi lebih lama, daripada penggunaan kompres hangat.
Meski begitu, penggunaan kompres dingin akan membantu bila teman-teman mengalami demam akibat heat stroke.
Kondisi demam karena heat stroke, justru harus diatasi dengan mengguankan kompres dingin
Untuk membedakan jenis demam, teman-teman bisa melihat dari derajat suhu tubuh.
Suhu badan saat demam biasa umumnya berkisar 37,5-39 derajat celsius.
Sementara heat stroke, suhu badan di atas 39-40 derajat celsius dengan disertai gejala-gejala gangguan neurologis.
Baca Juga: Banyak yang Masih Keliru, Ini Cara Kompres yang Tepat saat Alami Demam
Nah, itu tadi perbedaan penggunakan kompres hangat dan dingin saat dalam kondisi nyeri dan juga demam.
Pastikan teman-teman menggunakan jenis kompres yang tepat antara hangat dan dingin.
(Penulis: Nadia Faradiba/Amirul Nisa)
----
Kuis! |
Kenapa tidak boleh gunakan kompres hangat saat nyeri otot? |
Petunjuk: Cek halaman 1! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ayo, kunjungi adjar.id dan baca artikel-artikel pelajaran untuk menunjang kegiatan belajar dan menambah pengetahuanmu. Makin pintar belajar ditemani adjar.id, dunia pelajaran anak Indonesia.