- Pendapatan Nasional Perkapita (Gross National Product/GNP) menjadi patokan untuk membagi jumlah keseluruhan pendapatan negara per tahun dengan jumlah seluruh penduduk.
Jika hasil baginya lebih dari US$ 10.000, maka negara itu masuk negara maju. Jika hasil bagi hasil baginya kurang dari US$ 80, maka dikelompokkan ke dalam negara sedang berkembang.
- Jika persentase angkatan kerja lebih banyak memproduksi bahan makanan pokok, negara tersebut dikelompokkan negara berkembang.
Jika persentase pekerjaan lebih banyak di sektor jasa, negara tersebut dikelompokkan menjadi negara maju.
- Secara keseluruhan produktivitas tenaga kerja ditentukan selama satu tahun, dibagi jumlah keseluruhan angkatan kerja. Jika produktivitas tenaga kerja lebih tinggi, tergolong negara maju dan sebaliknya.
- Negara maju umumnya memakai energi listrik dan energi lain cukup tinggi.
- Negara maju memiliki perkembangan dan sarana komunikasi yang memadai.
Caranya ditentukan dari indeks per kapita dari pengukuran jalan, kereta api, jalan raya, hubungan udara, telepon, radio, televisi, dan sebagainya.
Jika indeks semakin tinggi, maka semakin tinggi pula perkembangan nasional negara tersebut.
- Bahan-bahan metal seperti besi, baja, tembaga, aluminium dan logam.
Semakin banyak bahan metal yang diolah, maka semakin tinggi tingkat perkembangan nasional negara.
Baca Juga: Apakah Indonesia akan Memperoleh Bantuan dari Negara-Negara ASEAN Jika Terjadi Bencana?