Sejak itulah, D.I Panjaitan tidak lagi tergabung dalam Giyugun dan mendirikan Pemuda Republik Indonesia (PRI) bersama bekas anggota Giyugun lainnya.
Kemudian, pada November 1945 PRI bergabung menjadi satu bersama Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang didirikan 22 Agustus 1945.
D.I Panjaitan pun ditunjuk sebagai Komandan Batalyon Pekanbaru.
Lalu, pada 5 Oktober 1945 BKR dibubarkan dan diubah menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) yang saat itu dipimpin oleh Jendral Soedirman.
Kemampuan militernya terus meningkat dan dipercayai sebagai Komandan Batalyon Resimen IV Riau dengan pangkat Mayor.
Namun, karena kebijakan RERA yaitu program untuk mengurangi beban negara dalam bidang ekonomi terutama bidang militer, pangkat D.I Panjaitan diturunkan menjadi Kapten.
Hingga akhirnya pada masa kepemimpinan Jendral Ahmad Yani, D.I Panjaitan memperoleh promosi dan menjadi Asisten IV Menteri/Panglima Angkatan Darat (Menpangad).
Terakhir, jabatannya adalah Brigadir Jendral pada 1963 setelah menempuh pendidikan di Command and General Staff College (CGSC).
Pendidikan Formal D.I Panjaitan
- Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Setara SD
- Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO) setara SMP
Baca Juga: Pahlawan Revolusi Termuda yang Gugur dalam Peristiwa G30S, Berikut Profil Kapten Pierre Tendean