Cuaca yang selalu tidak pasti inilah yang membuat produksi garam tidak stabil, sedangkan konsumsi masyarakat tidak bisa berhenti. Jadi, kita harus impor garam dari negara lain.
2. Faktor Teknologi
Meskipun punya sumber daya alam yang mencukupi dengan garis pantai yang panjang untuk menghasilkan garam.
Tetapi, Indonesia belum mempunyai teknologi yang canggih untuk memproduksi garam kapan saja.
Akibatnya, petani garam hanya bergantung pada cuaca dan sinar matahari.
Hasil produksinya pun sulit dinaikkan dan berkualitas rendah, serta tidak bisa memenuhi kebutuhan masyarakat.
3. Terbatasnya Lahan
Meskipun garis pantainya panjang, tidak semua lahan bisa dijadikan tambak garam.
Lahan yang cocok untuk dijadikan tambak garam di Indonesia hanya sekitar 26.024 hektar saka.
Karena dalam memproduksi garam, kita harus memerhatikan kualitas air laut dan lokasi tambak garam.
Masalah inilah yang menghambat produksi garam nasional dan harus mengimpornya dari negara lain.
Baca Juga: Contoh Perilaku yang Mencerminkan Nilai Semangat Persaudaraan, Materi PPKn