Apakah Matahari Juga Mengalami Rotasi seperti Planet di Sekitarnya?

By Grace Eirin, Sabtu, 15 Oktober 2022 | 11:00 WIB
Rotasi Matahari dilakukan setiap 27 hari sekali. (brgfx/freepik)

Ekuatornya berputar paling cepat dan membutuhkan waktu sekitar 24 hari untuk berputar sedangkan kutubnya membutuhkan waktu lebih dari 30 hari.

Lebih lanjut NASA mengungkapkan bahwa bagian dalam Matahari juga berputar lebih cepat daripada lapisan luarnya.

Bahkan saat ini, para peneliti dapat memantau pergerakan dan laju rotasi matahari dengan mengamati aktivitas bintik Matahari.

Bintik Matahari adalah bercak gelap di permukaan Matahari, di mana medan magnet yang kuat diciptakan oleh aliran muatan listrik dari plasma Matahari.

Rotasinya Melambat

Dilansir dari Livescience, para astronom menemukan fakta bahwa dua dekade lalu, bagian luar Matahari berputar lebih lambat daripada bagian dalamnya. 

Oleh karena Matahari bukanlah planet yang padat, kecepatan berputar daerah kutub Matahari tidak sama dengan kecepatan rotasi ekuatornya. 

Solar Dynamics Observatory NASA mencoba mencari dan mendeteksi penyebab perlambatan kecepatan rotasi Matahari ini. 

Hasilnya, diketahui rotasi Matahari yang melambat disebabkan oleh radiasi Matahari. 

Radiasi Matahari menyebabkan butiran debu yang mengorbit bintang kehilangan momentum sudut dan melambat. 

Dengan penjelasan ini, para astronom menyatakan bahwa mungkin saja perlambatan rotasi ini juga terjadi pada bintang-bintang lainnya. 

Baca Juga: Perbedaan Satelit Alami dan Satelit Buatan yang Terdapat di Bumi