Warna gelap tersebut dapat terjadi karena memiliki suhu beberapa ribu derajat lebih rendah dibandingkan suhu di sekitarnya.
Dilansir dari Science Alert, bintik matahari ini mempunyai medan magnet yang kuat diciptakan oleh aliran muatan listrik dari plasma matahari.
Bintik Matahari terlihat kecil dari teleskop surya, namun dalam ukuran yang sebenarnya, ternyata sebuah bintik matahari bernama AR3038 berdiameter 31.900 kilometer.
Selain itu bintik matahari juga bisa menyemburkan bahan matahari, atau yang disebut dengan coronal mass ejections (CME).
Di planet yang memiliki medan magnet kuat seperti Bumi, rentetan puing-puing matahari dari CME diserap oleh medan magnet kita.
2. Suar Surya
Suar surya adalah ledakan atau semburan yang terjadi di atmosfer Matahari, dan mampu melepaskan sejumlah besar energi.
Rata-rata energi yang dihasilkan suar surya ini mencapai 6 × 10²⁵ joule. Kebanyakan semburan terjadi di wilayah aktif disekitar bintik matahari.
Meskipun dalam jumlah energi yang kecil, suar surya cukup untuk menyebabkan gangguan pada alat komunikasi seluler, radio, dan televisi di Bumi.
Astronom Tony Phillips dari Space Weather mengatakan akibat ledakan suar matahari menyebabkan pemadaman radio gelombang pendek di atas lautan Atlantik Selatan.
Aktivitas Matahari diperkirakan akan terus meningkat hingga Juli 2025, dan puncak maksimum ledakan suar tersebut diperkirakan akan berada pada siklus 11 tahunnya.
Baca Juga: Bagaimana Posisi Bulan saat Terjadi Gerhana Matahari Total? Ini Faktanya