Bobo.id - Perlu diketahui, kerongkongan dan tenggorokan adalah dua organ yang berbeda, teman-teman.
Kerongkongan termasuk ke dalam saluran pencernaan, di mana makanan yang kita kunyah akan melaluinya sebelum masuk ke lambung.
Sementara itu, tenggorokan adalah bagian dari saluran pernapasan, di mana udara yang masuk melalui hidung akan mengalir melaluinya sebelum masuk ke paru-paru.
Kali ini Bobo akan mengajak kamu mengenal beragam perbedaan dan fakta tentang kerongkongan dan tenggorokan. Yuk, simak!
Perbedaan Kerongkongan dan Tenggorokan
1. Struktur Pembentuknya
Kerongkongan merupakan saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung, dengan panjang kira-kira 25 sentimeter dan lebar 2 sentimeter.
Kerongkongan terbentuk dari tabung otot yang dilapisi oleh jaringan merah muda lembap bernama mukosa.
Lapisan otot pada kerongkongan merupakan lapisan otot polos, yang memanjang (longitudinal) dan melingkar (sirkuler).
Di lapisan luar kerongkongan, terdapat pembuluh darah, limfa, dan saraf yang berperan dalam proses pencernaan.
Tenggorokan merupakan saluran pernapasan yang menghubungkan mulut dan hidung dengan paru-paru.
Lebih pendek dari kerongkongan, tenggorokan berbentuk saluran atau tabung yang ukurannya kira-kira sepanjang 12 sentimeter.
Laring, yang disebut juga pangkal tenggorokan, terletak di dalam tenggorokan, tepatnya di atas trakea.
Baca Juga: Fungsi Organ Kerongkongan pada Manusia dalam Sistem Pencernaan
Trakea atau batang tenggorokan tersusun dari 20 tulang rawan berbentuk cincin yang kuat sekaligus fleksibel.
Pada laring, terdapat dua ligamen disebut pita suara, yang akan bergetar ketika dilalui udara, sehingga kita bisa bersuara.
2. Letak
Kerongkongan tepat berada di belakang (trakea) dan jantung serta di depan tulang belakang.
Letak kerongkongan tepatnya sebelum memasuki perut, dan kerongkongan akan melewati diafragma.
Sedangkan tenggorokan terletak di belakang mulut, di bawah lubang hidung, dan di atas kerongkongan serta jalur udara utama yang disebut trakea.
Jadi, kerongkongan dan tenggorokan ini dapat dibedakan bentuk dan salurannya dari letak kedua organ di dalam tubuh.
3. Bagian Penyusun
Kerongkongan dibedakan menjadi 3 bagian, yang disebut bagian superior, tengah, dan inferior.
Bagian superior merupakan 1/3 bagian atas kerongkongan, yang tersusun dari otot rangka dan bekerja secara sadar, sehingga dapat dikendalikan.
Bagian tengah merupakan 2/3 bagian tengah kerongkongan, tersusun dari otot campuran antara otot rangka dan otot halus.
Bagian inferior merupakan 3/3 bagian paling bawah kerongkongan, tersusun dari otot halus yang bekerja secara tidak sadar, tidak dapat dikendalikan.
Tenggorokan dibedakan menjadi 4 bagian sebelum masuk ke paru-paru, yaitu faring, laring, trakea, dan bronkus.
Baca Juga: Sering Terjadi, Kenapa Makanan Manis Bisa Memicu Radang Tenggorokan?
Dilansir dari laman kemendikbud.go.id, faring (tekak) merupakan persimpangan antara kerongkongan dan tenggorokan.
Laring adalah pangkal tenggorokan, terdiri atas kepingan tulang rawan membentuk jakun, tempat pita suara berada.
Trakea atau batang tenggorokan, terletak di leher bagian depan kerongkongan. Sedangkan bronkus adalah percabangan trakea yang menuju paru-paru.
4. Fungsi
Fungsi kerongkongan yaitu sebagai saluran penyalur makanan dari mulut menuju lambung, menghasilkan gerak peristaltik, dan mencegah laju cairan lambung.
Gerak peristaltik di kerongkongan dibantu oleh cairan serosa dari lapisan serosa, untuk menjadi pelumas gerakan otot.
Nah, kontraksi antarotot longitudinal dan sirkuler pada struktur kerongkongan menghasilkan gerak peristaltik.
Fungsi tenggorokan adalah sebagai saluran penyalur udara dari mulut dan hidung ke paru-paru.
Kuncinya ada pada organ kecil bernama epiglotis, yang merupakan bagian dari tenggorokan.
Epiglotis yang berada di sebelah kiri dan kanan tenggorokan berfungsi layaknya pintu yang akan terbuka dan menutup sesuai kebutuhan.
Saat kita menelan makanan atau minuman, epiglotis akan menutup laring supaya langsung menuju ke kerongkongan.
Dengan bantuan epiglotis inilah, tubuh kita dapat membedakan yang mana materi yang harus dibawa ke lambung atau paru-paru.
Baca Juga: Punya Gejala yang Sama, Apa Perbedaan Pilek Biasa dengan Infeksi Sinusitis?
5. Gangguan
Baik kerongkongan maupun tenggorokan, sama-sama dapat mengalami gangguan dan penyakit, namun penyebab dan gejalanya berbeda.
Contoh gangguan pada kerongkongan yaitu akalasia, kondisi ketika kerongkongan tidak mampu mendorong makanan ke lambung.
Akalasia terjadi karena adanya kerusakan pada sel-sel saraf di dinding esofagus atau kerongkongan.
Ada juga gangguan kerongkongan yang bernama esofagitis, kondisi peradangan dan iritasi pada kerongkongan.
Esofagitis menyebabkan seseorang kesulitan menelan, terasa nyeri pada saat menelan, panas dan nyeri di ulu hati, dan naiknya asam lambung.
Sementara itu, contoh gangguan pada tenggorokan yaitu faringitis, disebut juga radang tenggorokan yang terjadi akibat peradangan saluran tenggorokan.
Laringitis, penyakit yang terjadi karena ada peradangan pada laring, kotak pita suara di dalam tenggorokan.
Akibat dari gangguan laringitis ini yaitu suara menjadi serak, batuk, demam, bahkan kehilangan suara.
---
Kuis! |
Sebutkan letak kerongkongan! |
Petunjuk: Cek halaman 2! |
Tonton video ini, yuk!
----
Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD.
Khusus di bulan Oktober 2022, ada diskon 10% untuk berlangganan semua majalah dari Media Anak Grid Network - Kompas Gramedia.
Untuk langganan:
Majalah Bobo: https://bit.ly/PROMOBOBOOKTOBER
Majalah Bobo Junior: https://bit.ly/PROMOBOJUNOKTOBER
Majalah Mombi SD: https://bit.ly/PROMOMOMBISDOKTOBER
Majalah Mombi TK: https://bit.ly/PROMOMOMBIOKTOBER