4 Bahaya Kebiasaan Tidur Terlalu Larut yang Sering Disepelekan

By Grace Eirin, Kamis, 20 Oktober 2022 | 16:30 WIB
Meskipun belum mengantuk, kita harus tidur dalam waktu yang cukup, tidak boleh terlalu larut. (cottonbro/pexels)

Apa hubungan tidur dengan proses pertumbuhan? 

Ketika tidur, kelenjar di otak kita memproduksi hormon pertumbuhan. Hormon ini dihasilkan secara alami oleh kelenjar pituitari dan hipofisis di otak. 

Faktanya, hormon pertumbuhan lebih banyak diproduksi ketika malam hari, khususnya saat tubuh sedang beristirahat. 

Nah, supaya hormon ini bisa melakukan fungsinya, kita harus mempunyai pola hidup sehat, salah satunya tidur dengan waktu 7 hingga 9 jam. 

Jika kurang dari waktu istirahat yang dianjurkan, membuat kerja hormon ini terganggu sehingga pertumbuhan juga menjadi terhambat. 

4. Merusak Suasana Hati

Teman-teman, apakah kamu punya adik dengan usia bayi hingga balita? 

Ketika adik mengantuk, kamu pasti melihat perubahan suasana hati padanya menjadi lebih mudah menangis dan mengalami tantrum. 

Di dalam dunia kesehatan, tantrum adalah kondisi ketika anak-anak meluapkan emosi dengan menangis kencang, marah, berguling-guling, dan melempar barang. 

Nah, tantrum ini bisa dipicu oleh keadaan tubuh yang kurang istirahat. Khusus untuk anak-anak dengan usia sekolah, kurang tidur bisa menyebabkan kecemasan.

Oleh karena itu, penting untuk kita menjaga kesehatan dan suasana hati dengan memiliki waktu istirahat sesuai dengan anjuran kesehatan. 

---