Selain Singapura, inilah beberapa negara yang sudah terinfeksi di antaranya, Australia, Bangladesh, Denmark, India, Jepang, dan Amerika Serikat.
Sebenarnya, subvarian ini sendiri sudah ditemukan sejak Agustus 2022 di India, tetapi penularannya melaus sampai ke negara lain.
Mengenal COVID-19 Subvarian Omicron XBB
Menurut penelitian, subvarian Omicron XBB lebih mudah menular dan jumlah kasusnya meningkat di Singapura.
Menurut Kementerian Kesehatan Singapura, diperkirakan ada 7.916 kasus setiap harinya selama bulan Oktober.
Selain itu, hasil penelitian sementara sepertinya subvarian Omicron XBB kebal terhadap caksin daripada subvarian BA.5.
Gejala-gejalanya juga tidak beda jauh dengan infeksi varian Omicron sebelumnya.
Namun, bagi seseorang yang sudah pernah vaksin dan booster setidaknya gejalanya lebih ringan dan kecil kemungkinanya terinfeksi subvarian Omicron XBB.
Saat ini kasus COVID-19 subvarian Omicron XBB menjadi perhatian, tetapi belum ada bukti kalau subvarian ini akan memicu penyakit yang lebih parah.
Menurut pasien yang ada di Singapura, umumnya mereka akan melaporkan gejala-gejalanya seperti berikut.
Baca Juga: Pemerintah Terbitkan Aturan Baru Pembelajaran Tatap Muka, Ini 6 Rincian Aturannya