4 Teori Masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia: Brahmana, Ksatria, Waisya, dan Arus Balik

By Fransiska Viola Gina, Sabtu, 22 Oktober 2022 | 12:30 WIB
Teori masuknya agama dan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonesia. (freepik/tawatchai07)

Teori yang dikemukakan oleh N.J. Krom ini berpendapat bahwa penyebaran dilakukan oleh pedagang, petani, dan pemilik tanah. 

Sumber daya alam Indonesia yang berlimpah, membuat para pedagang atau golongan Waisya tertarik megunjungi Indonesia. 

Seiring berjalannya waktu, para pedagang itu kemudian mulai menetap di beberapa wilayah Indonesia dan mulai menyerbankan agama. 

Agama ini disebarkan dengan cara pernikahan, hubungan dagang, atau interaksi dengan penduduk setempat. 

Para pedagang itu bukan hanya membawa barang-barang dagangannya, namun juga membawa adat dan kebiasaan dari negaranya.

4. Teori Arus Balik

Teori Arus Balik yang dikemukakan oleh F.D.K Bosch menyebutkan bahwa masuknya pengaruh Hindu-Buddha ini dilakukan oleh bangsa Indonesia. 

Masuknya agama Hindu-Buddha disebarkan orang Indonesia sendiri yang telah berkunjung ke India merupakan Teori Arus Balik. 

Dalam teori ini dijelaskan bahwa masyarakat Indonesia tidak hanya menerima pengetahuan agama Hindu dari orang-orang yang datang. 

Akan tetapi, mereka juga aktif mengejar pengetahuan di tanah asal agama Hindu-Buddha, yakni India. 

Setelah itu, mereka kembali ke Tanah Air untuk aktif membagikan agama dan kebudayaan Hindu-Buddha kepada masyarakat. 

Nah, itulah empat teori masuknya Hindu-Buddha ke Indonesia. Semoga bisa bermanfaat untuk teman-teman, ya.