Sel darah merah bertahan rata-rata hanya 120 hari dalam aliran darah. Setelah itu, mereka akan rusak dan digantikan oleh sel darah merah lainnya.
c. Sel Darah Putih (Leukosit)
Sel darah putih jumlahnya lebih sedikit dari sel darah merah. Peranan penting sel darah putih adalah bagian dari imun tubuh dalam melawan infeksi.
Jumlah leukosit di dalam tubuh kira-kira sekitar 1 persen dari seluruh volume darah.
d. Trombosit
Tidak seperti sel darah merah dan putih, trombosit sebenarnya bukan sel melainkan fragmen sel yang lebih kecil.
Trombosit membantu proses pembekuan darah atau koagulasi dengan berkumpul di lokasi cedera.
Gangguan Peredaran Darah Karena Faktor Keturunan
Setelah mengenal komponen darah, berikut ini bahasan kita megenai gangguan peredaran darah karena genetik.
1. Hemofilia
Hemofilia adalah gangguan pada proses pembekuan darah. Normalnya, darah akan membeku saat terjadi luka, atas kinerja trombosit.
Pada pasien hemofilia, darah akan sukar membeku, sehingga pasien bisa kehilangan banyak darah.
Menurut Medical News Today, kondisi ini lebih banyak terjadi pada laki-laki daripada perempuan.
2. Thalasemia
Penyakit keturunan ini adalah penyakit yang menyerang sel darah merah penderitanya.
Kondisi ini membuat zat merah darah atau hemoglobin dalam sel darah merah penderitanya berkurang, sehingga oksigen sulit diedarkan ke seluruh tubuh.
Baca Juga: 4 Komponen Darah dan Fungsinya dalam Sistem Peredaran Darah