Hal pertama yang mewarnai pergantian pemerintahan Kerajaan Singasari adalah karena Perang antarketurunan Ken Arok.
Awalnya Ken Arok jatuh cinta dengan istri Tunggul Ametung, yakni Ken Dedes. Hal ini membuat Ken Arok kemudian membunuh Tunggul Ametung.
Setelah masa pemerintahan sampai pada Ranggawuni (1248-1268), Kerajaan Singasari aman dan tenteram.
Untuk menghindari perebutan kekuasaan, dia mengangkat Mahaisa Cempaka (anak Ken Arok-Ken Dedes) sebagai Ratu Anggabhaya.
Posisi itu bertugas untuk mendampingi raja dalam menanggulangi segala bahaya yang mengancam negara.
Hingga akhirnya Kerajaan Singasari mengalami puncak kejayaan pada masa pemerintahan Kertanegara.
Adapun kebijakan yang diciptakan oleh Raja Kertanegara adalah mengganti atau memindahkan pejabat yang tidak setia.
Raja Kertanegara juga memberikan penghargaan dan kedudukan terhormat kepada lawan-lawan politiknya.
Contohnya seperti Jayakatwang (pemberontak yang mengakhiri Singasari) diangkat menjadi Raja Kediri.
Selain itu, Raja Kertanegara juga melaksanakan politik dalam negeri dan luar negeri sebagai strategi kepemimpinannya, lo.
Politik Dalam Negeri
Baca Juga: Cari Jawaban IPS, Mengapa Sriwijaya Disebut Sebagai Kedatuan Bukan Kerajaan?