Ketika bertarung, ada kelelawar yang mengalami luka terbuka karena lengah atau kurang berhati-hati.
Nah, pada saat itulah, kelelawar vampir yang menang akan menjilati tubuh lawannya yang berdarah.
Pada dasarnya, kelelawar vampir merupakan hewan yang suka berkelompok dengan sesama keturunannya dan saling merawat dan menjilati, seperti yang dilakukan kucing.
Uniknya Ekolokasi Kelelawar
Kamu pasti sudah tahu kalau kelelawar merupakan hewan nokturnal, yang lebih aktif ketika malam tiba.
Saat malam, mereka harus mencari makanan dengan menggunakan kemampuan indra penglihatan dan pendengaran mereka.
Sonar bawaan yang ada di alat pendengaran kelelawar membantu mereka mengejar mangsa yang terbang cepat di malam hari.
Menurut Kate Allen dari John Hopkins University, kebanyakan kelelawar mengontraksikan otot laring untuk membuat suara di atas jangkauan pendengaran manusia.
Suara atau sinyal ini bervariasi, sehingga kelelawar dapat membedakan kelompoknya masing-masing.
Uniknya, ekolokasi pada kelelawar ini dapat mendeteksi ukuran, tekstur, jarak, dan arah mangsa yang akan diburu kelelawar.
Kemampuan membuat ekolokasi juga dilakukan dengan beragam bagian tubuh kelelawar.
Misalnya, kelelawar buah membuat ekolokasi dengan sayapnya, sementara kelelawar berhidung daun, memanfaatkan hidungnya untuk melakukan ekolokasi.