Karena kisahnya sangat mendalam, pihak Keraton Kacirebonan memperlakukan wayang kulit Arjuna dengan sangat istimewa.
Namun, beredar versi lain yang menyebutkan wayang kulit Arjuna ini terbuat dari kulit hewan biasa.
Namun karena wayang ini hanya dipakai selama 6 tahun, sehingga wayang ini dianggap istimewa.
Wayang Kulit Arjuna dan Kisahnya
Arjuna merupakan sosok pahlawan dalam cerita pewayangan, ia merupakan putra Prabu Pandu Dewanata dan Dewi Kunti.
Dalam kisah pewayangan Jawa, Arjuna dikisahkan sebagai ksatria yang suka berkelana, bertapa, dan berguru.
Ia diketahui berguru kepada Resi Drona di Padepokan Sukalima dan Resi Padmanaba di Pertapaan Untarayana.
Lewat Guru Drona, Arjuna semakin mengasah kepiawaiannya terkait memanah yang sudah ada dari kecil.
Suatu hari, ketika Guru Drona sedang mandi di Sungai Gangga, seekor buaya datang dan akan menggigitnya.
Ia sebenarnya bisa menyelamatkan diri, namun karena ingin menguji keberanian muridnya, ia berteriak minta tolong.
Menariknya, di antara semua murid, hanya Arjuna yang datang memberi pertolongan dengan panahnya.
Atas pengabdian Arjuna, Guru Drona pun menghadiahi sebuah astra yang bernama "Brahmasirsa".
Baca Juga: 5 Manfaat Wayang bagi Pengembangan Warisan Budaya Masyarakat Indonesia