Digunakan oleh Jenderal Sudirman saat Melawan Belanda, Apa Itu Strategi Perang Gerilya?

By Thea Arnaiz, Kamis, 10 November 2022 | 19:35 WIB
Jendral Sudirman menggunakan strategi perang gerilya untuk melawan Belanda, ketahui pengertian dari gerilya yang dimaksud. (Hardjanto/commons.wikimedia.org)

Bobo.id - Teman-teman pasti pernah mendengar teknik berperang gerilya, bukan?

Apalagi, saat mendengarkan cerita Jenderal Sudirman yang melawan Belanda dengan cara bergerilya.

Jenderal Sudirman dan pasukannya melakukan perlawanan Agresi Militer Belanda II pada 19 Desember 1948 dan melakukan gerilya selama tujuh bulan, untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Namun, sebenarnya perang gerilya itu bagaimana, ya? Simak, penjelasan tentang gerilya melalui penjelasan berikut, yuk! 

Apa Itu Strategi Perang Gerilya? 

Istilah gerilya berasal dari bahasa Spanyol, yaitu ‘guerrilla’ yang artinya perang kecil.

Sedangkan, menurut KBBI gerilya adalah cara berperang yang tidak terikat secara resmi pada ketentuan perang.

Jadi, perang gerilya dilakukan dengan sembunyi-sembunyi, secara tiba-tiba, berskala kecil, dan tidak terbuka.

Taktik perang ini dilakukan oleh Jenderal Sudirman bersama pasukannya ketika melawan Belanda, yang berusaha merebut kedaulatan bangsa.

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat A. H. Nasution, pernah menuliskan dalam buku Pokok-Pokok Geriya, kalau gerilya adalah taktik yang baik.

Alasannya, gerilya bisa mengelabui dan menipu musuk, serta melakukan serangan kilat.

Baca Juga: Gatot Subroto hingga Jenderal Sudirman, Pahlawan Nasional Ini Namanya Diabadikan untuk Nama Jalan di Jakarta