a. Mekanisme Gerak refleks monosinaptik
Gerak refleks monosinaptik adalah yang paling sederhana karena hanya melalui dua jenis neuron, yaitu saraf aferen/neuron sensorik dan saraf eferen/motorik.
Berikut adalah mekanisme gerak refleks monosinaptik:
Stimulus → reseptor → neuron sensorik → sumsum tulang belakang → neuron motorik → efektor → gerak refleks
Gerak refleks dipicu oleh stimulus luar yang dirasakan oleh reseptor. Reseptor kemudian mengirimkan impuls listrik tentang apa yang dirasakannya pada neuron sensorik.
Impuls kemudian dikirim oleh neuron sensorik ke sumsum tulang belakang.
Impuls lalu dikirimkan lagi ke neuron motorik. Kemudian, neuron motorik kemudian memberikan stimulasi singkat pada spindel otot sehingga menghasilkan kontraksi otot atau efektor.
Nah, kontraksi efektor itulah yang menyebabkan adanya gerak refleks pada tubuh. Gerak refleks monosinaptik adalah gerakan yang sederhana.
Misalnya, ketika bagian bawah lutut terbentur atau diketuk suatu benda. Maka, tungkai kaki secara otomatis maju ke depan.
b. Mekanisme gerak refleks polisinaptik
Baca Juga: Kenapa saat Tertawa Air Mata Ikut Keluar Seperti Menangis? #AKuBacaAkuTahu
Gerak refleks polisinaptik adalah gerak refleks yang lebih rumit. Refleks polisinaptik tidak hanya melibatkan dua jenis neuron, melainkan neuron tambahan yang disebut dengan neuron delay.