Apa Syarat yang Harus Dipenuhi Benda Langit agar Bisa Disebut Planet?

By Grace Eirin, Jumat, 18 November 2022 | 08:40 WIB
Sebuah benda langit dapat disebut planet jika mengorbit Matahari. (kjpargeter/freepik)

Bobo.id - Berdasarkan jarak yang paling dekat dengan Matahari, planet di Tata Surya terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus. 

Sementara berdasarkan batas lintasan asteroid, kelompok planet dibedakan menjadi planet luar dan planet dalam. 

Kelompok Planet Dalam merupakan planet-planet yang posisinya paling dekat dengan Matahari, seperti Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.

Kelompok Planet Luar merupakan planet yang terjauh dari Matahari, seperti Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

Selain ada planet, di ruang angkasa ada beragam benda langit yang disebut bintang, asteroid, komet, meteor, dan sebagainya. 

Benda-benda langit di atas tidak dapat disebut planet karena alasan dan syarat tertentu, teman-teman. 

Pada pelajaran IPA kelas 7 SMP Kurikulum Merdeka Belajar ini, kita akan mengenal syarat yang harus dipenuhi benda langit untuk disebut planet.

Syarat-Syarat Planet

Menurut definisi dari International Astronomical Union, planet adalah objek yang mengorbit dan mengelilingi Matahari, berukuran besar, dan memiliki gaya gravitasinya sendiri. 

Oleh sebab itu, sebuah benda langit dapat disebut planet jika sudah memenuhi tiga kriteria, antara lain: 

1. Planet harus mengelilingi Matahari,

Baca Juga: Kenapa Tanaman Jagung Menggulung Daunnya pada Musim Kemarau?

2. Ukuran planet harus cukup besar dan dapat membentuk bola,

3. Planet harus mempunyai gravitasinya sendiri untuk membersihkan benda lain di sekitarnya.

Selain itu, sebuah planet mengorbit dalam jalur yang jelas pada saat mengelilingi Matahari. 

Jika ada benda langit lain yang bergerak di dekat orbit tersebut, maka objek akan bertabrakan dengan planet. 

Planet Pertama yang Ditemukan Manusia

Sejak pertama kali manusia menemukan teleskop, planet pertama di Tata Surya yang ditemukan manusia adalah Uranus. 

Dilansir dari National Geographic, pada bulan Maret tahun 1781, Sir William Herschel, seorang astronom Inggris melihat sebuah objek berkilauan di langit. 

Awalnya objek tersebut dikira komet, namun baru diketahui bahwa itu adalah planet setelah bertahun-tahun kemudian. 

Uranus merupakan satu-satunya planet yang namanya berasal dari tokoh dalam mitologi Yunani, dari versi Latinisasi nama dewa langit Yunani Ouranos. 

Namun, fakta menurut Science Alert, planet Jupiter adalah planet tertua di Tata Surya, karena massa Jupiter bisa mencapai 300 kali massa Bumi.

Tata Surya terbentuk dari piringan debu dan gas, sejak 4,6 miliar tahun yang lalu.

Baca Juga: Apa Saja Jenis Organisme Protista yang Dimanfaatkan dalam Kehidupan?

Kemudian, inti planet Jupiter muncul dengan menyedot lebih banyak gas dan debu saat mengelilingi Matahari. 

Gas dan debu yang disapu dan disedot oleh inti Jupiter inilah yang membuat Jupiter tumbuh besar, dan menjadi yang terbesar. 

Setelah Tata Surya kita berusia 4 juta tahun, planet Jupiter telah memiliki massa 50 kali lebih besar dari Bumi. 

Planet Jupiter mengitari matahari dengan sangat cepat, kecepatannya bisa mencapai 59,5 kilometer per detik dan panjangnya waktu rotasi adalah selama 9 jam 55 menit.

Sama seperti Bumi yang mempunyai satelit alami yaitu Bulan, Jupiter mempunyai satelit alami sebanyak 67 satelit!

Planet Jupiter juga mempunyai cincin, meskipun tidak terlihat jelas seperti cincin milik planet Saturnus.

Cincin Jupiter terdiri dari debu dan es yang terbagi menjadi tiga yaitu, cincin halo, cincin utama, dan cincin gossamer.

----

Kuis!

Siapa penemu Uranus?

Petunjuk: cek di halaman 2!

Lihat juga video ini, yuk!

---- 

Ingin tahu lebih banyak tentang sains, dongeng fantasi, cerita misteri, dan dunia satwa? Teman-teman bisa berlangganan Majalah Bobo dan Mombi SD. 

Untuk berlangganan, teman-teman bisa mengunjungi Gridstore.id.