Kedua planet tersebut memiliki lautan cair asin yang ditutupi oleh lapisan es tebal di permukaannya.
Kenapa air di dua planet tersebut tetap berada di bawah permukaan? Sebab, ada gaya gravitasi dan energi yang menjaga cairan tetap berada di bawah es.
Dilansir dari National Geographic, planet Bumi selalu memiliki 332,5 juta mil kubik air. Pasokan air di bumi tidak pernah berubah, air hanya terus melakukan perjalanan akibat siklus air.
Air bukan hanya berasal dari laut, danau, atau sungai. Air juga ada di salju, tanah, bahkan magma cair.
Mengutip dari Science Alert, hujan air memang hanya terjadi di Bumi. Namun, planet lain mengalami hujan dengan jenis material yang berbeda.
Misalnya, langit Mars menurunkan karbon dioksida, langit Venus menurunkan asam sulfat, dan sebagainya.
Permukaan Air Laut di Bumi Meningkat
Dilansir dari NASA.gov, perubahan pada permukaan air laut telah diukur menggunakan satelit selama 27 tahun terakhir.
Dengan data yang didapatkan dari satelit tersebut, diketahui tingkat kenaikan permukaan air laut dari tahun 1993 hingga tahun 2019 mencapai 3,4 milimeter per tahun.
Pada abad berikutnya, bisa jadi permukaan air laut bisa naik 10 mm setiap tahunnya.
Maka, menurut perkiraan, pada tahun 2100 kenaikan air laut bisa mencapai 65 sentimeter dibandingkan dengan saat ini.
Baca Juga: Selain Gerhana Bulan, Fenomena Apa yang Terjadi Akibat Revolusi Bulan?